Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang Svolution Digital Summit (SDS) 2025 di Bali mencatatkan tonggak baru dalam dunia bisnis digital dengan meraih pengakuan dari ASEAN Records sebagai “Digital AI Commerce Summit Pertama & Terbesar yang Diselenggarakan Secara Fisik”

Ajang ini menghimpun 3.520 wirausahawan, afiliasi, dan kreator digital dari 65 negara, serta menghadirkan 50 pembicara global yang membahas peluang dan strategi terbaru dalam perdagangan berbasis kecerdasan buatan (AI).

Summit ini menghadirkan lebih dari 30 pembicara internasional, di antaranya:

• Dan Henry – Mentor Pemasaran bernilai $100 Juta & Seorang Entrepreneur dengan Figur 8
• Rory Flynn – Pendiri Systematiq.ai & “1 Prompt = 1000 Ads” Strategist
• Peter Kell – Pakar VSL & Pendiri Genius.AI
• Kaitlin O'Toole, Pembicara Global & Penulis
• Peng Joon, Online Business Strategist, Pembicara Internasional, & CEO di Smobble Sdn Bhd
• Nadim Kuttab, CEO of Xevio dan Pakar Native Ad
• Darren Lee, CEO of Voics & Host di Sesi Pembukaan
• Denny Santoso, Pendiri BrainBoost & Pakar Transformasi Bawah Sadar
• Samuel Christ, Kreator Pemenang Penghargaan & Co-Founder di Seefluencer
• Aldo Rambie, Head of Industry di Meta Indonesia
• Brandon Do, Principal, Google Customer Solutions, Asia Tenggara & Australia
• Shubhankar Rai, YouTube Head, Business Development, Asia Tenggara & Australia

Ajang ini diinisiasi platform super perdagangan multi-AI, SVO.ai di mana sertifikat resmi ASEAN Records diserahkan langsung kepada Andrew Lim, Co-Founder SVO.ai, disaksikan oleh jajaran penyelenggara dan pendiri perusahaan.

Racheal Tan, Ketua Penyelenggara SDS 2025 menyatakan, ajang tersebut bukan sekadar konferensi, tetapi menjadi panggung global bagi wirausahawan digital untuk mengakses pengetahuan, jejaring, serta teknologi yang membentuk arah masa depan industri.

Lebih dari 3.000 peserta hadir, mulai dari solopreneur hingga pemimpin perusahaan, menandai meningkatnya antusiasme terhadap model bisnis berbasis AI yang lebih efisien dan terukur.

“SVOLUTION Digital Summit adalah seruan untuk mengubah cara kita bekerja dan berbisnis,” ujar Racheal Tan, dikutip Kamis (18/9/2025).

“Kami percaya AI bukan hanya teknologi, melainkan gaya hidup baru yang membuat wirausaha lebih cerdas, lebih bebas, dan lebih berkelanjutan,” katanya.

Summit ini juga menjadi momen peluncuran resmi SVO.ai, sebuah platform multi-AI commerce yang mengintegrasikan berbagai sistem kecerdasan buatan untuk mengotomatisasi pemasaran, layanan pelanggan, periklanan, hingga pertumbuhan e-commerce.

Menurut Andrew Lim, platform ini dirancang agar wirausahawan dari berbagai tingkatan dapat membangun bisnis digital dengan lebih mudah dan terjangkau.

“Kami ingin membuka akses bagi siapa pun untuk bersaing di era AI commerce. Dengan SVO.ai, orang dapat membangun bisnis digital yang scalable tanpa perlu tim besar atau latar belakang teknis mendalam,” jelasnya.

Dia mengatakan, penghargaan dari ASEAN Records tidak hanya menjadi prestasi simbolis, tetapi juga memperkuat posisi pihaknya sebagai pionir dalam industri AI commerce di kawasan Asia Tenggara.

"Dengan masuknya SDS 2025 ke dalam ASEAN Records Hall of Recognition, SVO.ai menempatkan diri di barisan terdepan dalam mendefinisikan ulang cara kerja bisnis digital lintas negara," kata dia.

Menurut Andrew Lim, pengakuan ini sekaligus menegaskan kalau AI bukan lagi sekadar alat, melainkan infrastruktur baru bagi ekosistem bisnis global.

Apa itu ASEAN Records