Selasa, 7 Oktober 2025

Pramugari Kereta Cepat Whoosh Diajari Bisa Bahasa Mandarin, dari 6000 Pelamar Diterima 12 Orang

Para pramugari yang bekerja melayani penumpang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh dilatih bisa berbahasa China atau Bahasa Mandarin.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga menikmati perjalanan menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dari Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Halim, Sabtu (16/9/2023). Sebelum resmi beroperasi yang ditargetkan pada 1 Oktober 2023, KCJB akan menjalani serangkaian uji coba dengan penumpang tidak berbayar hingga 30 September 2023. Uji coba dilakukan dengan total 8 perjalanan setiap hari dari Stasiun Halim menuju Stasiun Tegalluar dan sebaliknya. Kereta yang memiliki kecepatan hingga 350km/jam ini beroperasi dalam jarak 142,3 km dari Stasiun Halim di Jakarta hingga Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung, dengan waktu tempuh sekitar 36 menit untuk perjalanan langsung dan 46 menit untuk perjalanan yang berhenti di setiap stasiun. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pramugari yang bekerja melayani penumpang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh dilatih bisa berbahasa China atau Bahasa Mandarin. Dari sekitar 6.000 pelamar hanya 12 yang diterima.

Peresmian operasional Whoosh akan dilakukan pada 1 Oktober 2023 mendatang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Proses rekrutmen pramugari kereta cepat Whoosh kini sedang dilakukan. General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, membenarkan bahwa total pelamar pramugari KCJB mencapai sekitar 6.000 orang.

Sementara yang dipilih, katanya hanya 12 orang saja. Salah satu persyaratan bagi calon pramugari Kereta Cepat Whoosh, menurut Eva, adalah harus bisa berbahasa Mandarin.

Sebab kata Eva, nantinya ada kewajiban pelatihan bahasa Mandarin agar para pramugari tidak terkendala bahasa saat bekerja.

"Ya betul. Terkait pelatihan bahasa memang dilakukan agar mereka dapat berkomunikasi juga dengan tenaga ahli dari Tiongkok, karena sementara proses transfer knowledge dilakukan untuk pengoperasian masih dilakukan oleh tenaga ahli Tiongkok," kata Eva dikutip dari Instagram Undercover.

Proyek Kereta Cepat Whoosh memang hasil kerja sama Indonesia melalui sejumlah BUMN khususnya PT KAI dengan China.

Meski demikian, Eva memastikan, seluruh pramugari Kereta Cepat Whoosh adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI), bukan Tenaga Kerja Asing (TKA) apalagi berasal dari China.

"Setelah proses transfer knowledge selesai dan TKI sudah memiliki kemampuan, maka akan diambil alih seluruhnya operasional oleh tenaga ahli yang sudah terbentuk dari Indonesia," kata Eva.

Baca juga: Menko Luhut: Soft Launching Kereta Cepat Whoosh 1 Oktober

"Namun semua pramugari tersebut adalah TKI, tidak ada TKA," tegasnya.

Penjelasan Eva itu disampaikan, merespons informasi yang viral di media sosial, soal ketatnya persaingan dan proses rekrutmen calon pramugari Kereta Cepat Whoosh.

Salah satu syarat yang ramai jadi perhatian, adalah soal keharusan bisa berbahasa China. Akun Twitter (X) @/rahmaniarbaftim mengungkapkan ada lima tahapan tes yang harus dijalani peserta rekrutmen pramugari.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Hari Ini Ujicoba Naik Kereta Cepat Whoosh

Yang menurutnya mengherankan, adalah kewajiban harus bisa berbahasa China atau Mandarin.

"Dari 6.000 pelamar pramugari KCJB hanya lulus 12 orang setelah melalui tahapan 5x test. Mereka diharuskan pula untuk bisa berbahasa china," tulisnya dikutip Jumat (29/9/2023).

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau yang sudah diberi nama Whoosh akan segera diresmikan pada 1 Oktober 2023 mendatang. Peresmian akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved