Minggu, 5 Oktober 2025

Menhub Mengaku Banyak Terima Komplain Masyarakat, Proyek Kereta Cepat Dianggap Hamburkan Uang Negara

Budi Karya Sumadi menceritakan banyak pihak yang keberatan atas pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena dianggap menghamburkan uang.

Tribunnews/Endrapta
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menceritakan banyak pihak yang mengomel kepada pemerintah karena keberatan atas pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena dianggap menghamburkan uang.

"Kita mau bikin kereta cepat aja banyak yang mengomel. Kenapa buang-buang uang? Begitu memakainya, baru mereka di situ senang," katanya di acara seminar nasional di Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Menurut dia, hal tersebut juga terjadi ketika Pemerintah akan membangun LRT Jabodebek dan MRT Jakarta.

Proyek-proyek tersebut akhirnya tetap berjalan. LRT Jabodebek dan MRT Jakarta telah beroperasi, Kereta Cepat Jakarta Bandung akan menyusul pada 1 Oktober 2023 mendatang.

Menurut Budi, ini merupakan hasil dari keberanian Presiden Jokowi dalam membuat transportasi massal di perkotaan dan juga antar kota.

"Bappenas dan Kementerian Keuangan tahu keras studinya itu untuk meletakkan satu hal. Tapi, Pak Jokowi itu tetap jalan (membangun transportasi massal, red)," ujarnya.

Ia mengklaim banyak orang yang terbantu dengan kehadiran MRT, LRT, bahkan kereta cepat. Meski kereta cepat menelan biaya yang tinggi, menurut Budi, banyak orang yang berterima kasih akan kehadiran transportasi massal tersebut.

Baca juga: Kuota Pertama Habis, KCIC Buka Pendaftaran Lagi Uji Coba Gratis Kereta Cepat pada 24 September 2023

"Jakarta sekarang menjadi sebuah bukti, bahwa dengan adanya MRT, LRT, banyak yang berterima kasih. Kareta cepat, even itu mahal, juga banyak yang berterima kasih," kata Budi.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved