China Evergrande Ajukan Perlindungan Kebangkrutan Bab 15 di Pengadilan AS
Pengembang properti raksasa China Evergrande gagal membayar utangnya pada 2021 sehingga memicu krisis properti di China.
Penulis:
Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor:
Choirul Arifin
Sebagai bagian dari rencana, Evergrande mengatakan akan fokus untuk kembali ke operasi normal dalam tiga tahun ke depan, tetapi akan membutuhkan pembiayaan tambahan sebesar 36,4 miliar dolar AS hingga 43,7 miliar dolar AS.
Sejak saat itu pula, pendanaan mulai datang, salah satunya melalui perusahaan mobil NWTN yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab. Perusahaan itu mengumumkan investasi strategis senilai 500 juta dolar AS dalam grup EV Evergrande dengan imbalan saham sekitar 28 persen.
Baca Juga
Orang Terkaya Dunia Sebut AS di Ambang Kebangkrutan |
![]() |
---|
Bangkrut, Bursa Kripto FTX Janji Bayar Ganti Rugi 16,5 Miliar Dolar ke Investor |
![]() |
---|
Tupperware Ajukan Kebangkrutan, Utang Menumpuk, CEO Baru Gagal Perbaiki Kinerja |
![]() |
---|
Pengamat Soroti Perusahaan Asuransi Gagal Bayar Uang Nasabah Gegara Tidak Patuh Regulasi |
![]() |
---|
Politisi Ini Ingatkan Risiko Gagal Bayar Program Student Loan Cukup Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.