Debat Panas Faisal Basri Vs Jokowi, Pengamat Energi: Tidak Ada Yang Salah, Tergantung Sudut Pandang
Perdebatan panas ekonom UI Faisal Basri dengan Presiden Joko Widodo terkait program hilirisasi ramai menjadi perhatian publik.
Penulis:
Bambang Ismoyo
Editor:
Choirul Arifin
Jika keuntungan perusahaan sawit dan olahannya dikenakan pajak keuntungan perusahaan atau pajak penghasilan badan, perusahaan smelter nikel bebas pajak keuntungan badan karena mereka menikmati tax holiday selama 20 tahun atau lebih.
Baca juga: Faisal Basri Sebut Hilirasi Nikel Untungkan China, Dibantah Anak Buah Sri Mulyani dan Luhut
Jadi, nihil pula penerimaan pemerintah dari laba luar biasa yang dinikmati perusahaan smelter nikel.
Perusahan-perusahaan smelter China menikmati keuntungan karena dianugerahi status proyek strategis nasional.
"Masalahnya yang dipermasalahkan Pak Faisal Basri adalah siapa penikmat terbesar. Menurut saya penikmat terbesar dari nilai tambah ya para pengusaha dari China, karena mereka main di tambang nikel dan juga sebagian besar pemilik smelter itu adalah China. Jadi ada dominasi," papar Fahmy.
"Maka, barangkali yang dimaksud Pak Faisal, penerima terbesar tadi dari China, bukan Indonesia," pungkasnya.
Fajar/Fikri Tantang Goh/Nur di Perempat Final China Masters 2025, Lebih Dari Sekadar Revans |
![]() |
---|
Kaji China Grey Zone Strategy, Hasanuddin Wahid Harap Indonesia Lebih Siap Jaga Kedaulatan di LCS |
![]() |
---|
Sorotan Hasil 16 Besar China Masters 2025: Unggulan Berguguran, Jojo Ikut Rombongan |
![]() |
---|
Sertijab di Kemenpora RI, Momen Dito Ariotedjo Candai Roy Suryo soal Ijazah Erick Thohir: Aman, Pak? |
![]() |
---|
Setelah Reshuffle, Angga Raka Prabowo Rangkap 3 Jabatan padahal Dilarang MK, Istana Akan Evaluasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.