Jumat, 3 Oktober 2025

Operasional LRT Jabodebek Molor Dari Jadwal hingga Menhub Pastikan Keamanan Longspan Meski Sempit

Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa molornya operasional LRT Jabodebek itu lantaran masih dibutuhkan tiga tahap uji coba kereta.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
AFP/ADEK BERRY
Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir (kedua kanan), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ketiga kanan) menaiki light rail transit (LRT) baru Jakarta pada 3 Agustus 2023, menjelang operasi publik sistem transit yang dijadwalkan akan dimulai akhir bulan ini. (Photo by ADEK BERRY / AFP) 

Budi Karya mengatakan di seluruh dunia, saat melewati tikungan kereta pasti akan melambat.

“Itu enggak di Indonesia saja, di seluruh dunia, kalau ada tikungan harus pelan,” kata Menhub di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, (3/8/2023).

Menhub mengatakan meski longspan sempit, namun tetap aman saat dilewati. Longspan tersebut telah mendapatkan asesmen dari Kementerian PUPR.

"Oh jaminan, InsyaAllah, jadi itu Kementerian PU juga sudah mengasesmen itu," katanya.

Menhub mengatakan berdasarkan ujicoba terakhir, laju kereta saat melewati longspan dari arah Gatot Subroto menuju Kuningan sedikit lebih cepat daripada sebelumnya.

Meskipun demikian Menhub mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan termasuk terkait laju kereta saat melewati longspan tersebut.

Solusi desain longspan Gatsu-Kuningan

Rancangan lengkung bentang panjang (longspan) Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di ruas Kuningan, Jakarta yang disebut salah design karena terlalu sempit sehingga laju kereta menjadi lamban.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan harus ada solusi pada setiap tikungan rel.

"Saya enggak ngomong salah dan benar, tetapi adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi," kata Budi Karya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (3/8/2023).

Budi mengatakan dirinya bisa berpendapat bahwa design longspan dari Jalan Gatot Subroto (Gatsu) ke Jalan Kuningan, Jakarta tersebut benar, karena solusi untuk melewati tikungan sudah optimal.

"Coba bayangin kalau di tengah-tengahnyanya ada kolom, atau dibikin segi empat, suruh berhenti? Ya itu solusi desain yang optimum, saya engga katakan itu maksimum, jadi kalau saya, saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain," katanya.

Menurut Budi yang namanya rancangan atau design pasti ada hambatan.

Engineer akan mencari solusi dari hambatan rancangan tersebut. Apalagi rancangan longspan tersebut dibuat oleh anak bangsa.

"Kalau saya sih sebagai engineer juga mengapresiasi suatu karya anak bangsa, desain, wanita dari Bandung dengan panjang dan tikungan pertama kali," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved