Kamis, 2 Oktober 2025

Antisipasi Kekeringan Dampak E Nino, Ini Upaya Mitigasi Bersama oleh BNPB dan Bapanas 

Pemerintah menyiapkan langkah mitigasi untuk mengantisipasi fenomena El Nino yang puncaknya diperkirakan akan terjadi pada Agustus-September ini.

Editor: Choirul Arifin
dok.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di acara dialog ‘Waspada Dampak El Nino’ yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin (31/7/2023). 

Dalam upaya mencapai kedaulatan pangan, pemerintah juga perlu mengatasi masalah kehilangan dan pemborosan pangan. Data menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan sekitar 14 persen pangan dari sektor pertanian dan pemborosan pangan mencapai 17 persen.

“Totalnya, 31 persen pangan di Indonesia terbuang sia-sia, senilai Rp551 triliun. Untuk itu, masyarakat juga diimbau untuk berbelanja bijak dan hanya membeli sesuai kebutuhan, mengingat stok pangan yang aman telah dijamin,” tegasnya.

Diversifikasi pangan juga perlu diperhatikan untuk menciptakan keseimbangan dan kemandirian pangan di berbagai wilayah Indonesia.

Upaya mitigasi dampak El Nino harus dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Koordinasi dan sinergi di antara semua pihak menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Peran masyarakat untuk menghemat air dan mengurangi pembakaran lahan juga sangat penting dalam menjaga lingkungan dan ketahanan pangan, menghadapi perubahan iklim global yang semakin kompleks dan mempengaruhi kehidupan secara luas.

Insentif Rp 300 Miliar untuk Jaga Inflasi

Arief Prasetyo Adi menyebutkan pemerintah telah memberikan insentif pangan total senilai lebih dari Rp300 miliar kepada daerah-daerah guna menjaga inflasi.

Salah satunya juga untuk menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman El Nino yang bisa berdampak pada krisis kekeringan.

“Tadi pagi Bu Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan insentif lebih dari Rp300 miliar kepada daerah-daerah yang bisa menjaga inflasinya. Itu diberikan ada yang Rp10 miliar, Rp12 miliar, Rp9 miliar untuk intervensi,” ujar Arief.

Dia menyatakan, persoalan ketahanan pangan nasional memang menjadi perhatian khusus pemerintah di tengah ancaman El Nino. Selain insentif, pemerintah juga sudah menetapkan anggaran untuk pangan hingga sekitar Rp104 triliun pada tahun ini.

Menurutnya, upaya menjaga ketahanan pangan bukan hanya tugas pemerintah pusat, melainkan juga perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk menjaga stock pangan masing-masing.

Arief juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir perihal cadangan pangan untuk menghadapi ancaman El Nino. Sebab pemerintah telah memastikan bahwa stok komoditas pangan strategis nasional dalam kondisi aman sampai dengan akhir tahun ini.

Terkait stok beras, dia mengatakan, Bapanas sudah menugaskan Bulog untuk menyerap sebanyak 2,4 juta ton beras pada tahun ini. Cadangan pangan juga terus ditingkatkan dari sebelumnya hanya 200.000 ton menjadi ke 300.000 ton.

Cadangan pangan ini juga terus meningkat menjadi 750.000 ton, hingga hari ini sudah mencapai 800.000 ton.

“Tahun lalu serapan Bulog hanya 990.000 ton. Tahun ini 2,24 juta ton. Cadangan pangan juga terus ditingkatkan. Perintahnya Pak Presiden, dalam 1 bulan ke depan harus di atas 1 juta ton,” ujarnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved