Senin, 6 Oktober 2025

Pasar Terus Tumbuh & Menggeliat, Perusahaan Properti Bidik Rencana IPO dalam Beberapa Tahun ke Depan

Melalui metode Initial Public Offering atau IPO, perusahaan properti mendapatkan dana untuk pengembangan kawasan.

HO
Pelaku industri properti meyakini kondisi pasar semakin menggeliat memasuki semester II 2023. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku industri properti meyakini kondisi pasar semakin menggeliat memasuki semester II 2023.

Tren positif ini menjadi pendorong bagi para pelaku industri properti untuk terus mengembangkan sayap bisnis mereka.

Termasuk, misalnya, melalui metode Initial Public Offering atau IPO guna mendapatkan dana untuk pengembangan kawasan.

Cara ini juga yang telah dibidik oleh perusahaan properti Rumah Ningrat.

Baca juga: Melantai di Bursa, Mutuagung Lestari Incar Rp 103,71 miliar dari IPO, Dananya untuk Apa?

Pada tahun 2022, perusahaan ini mencatatkan torehan positif, di mana ini datang dari keberhasilan terjualnya sebanyak 1032 unit rumah subsidi di wilayah Jawa Barat, khususnya di Cirebon, Kuningan dan Majalengka.

Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bantuan pembiayaan perumahan berupa Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 222.586 unit.

Sedangkan berdasarkan data resmi dari Bank Tabungan Negara (BTN), Perumahan Rumah Ningrat berhasil memperoleh peringkat kedua dalam penjualan perumahan subsidi terbanyak di Indonesia.

“Melihat pertumbuhan unit bisnis kami yang sangat positif, tidak menutup kemungkinan tiga hingga lima tahun ke depan kami akan masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI),” ujar CEO sekaligus Founder Rumah Ningrat Ibnu Riyanto, Jumat (28/7/2023) kemarin.

Ia mengatakan, di tahun 2023, Rumah Ningrat menargetkan dapat memberikan kontribusi sebesar 0,08 persen pada target program FLPP yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2023.

Aktual kontribusi Rumah Ningrat pada Kuartal II-2023 sudah berhasil tumbuh 150 persen dari Kuartal II-2022.

“Rumah Ningrat pada tahun 2023 ini akan mengembangkan project ke provinsi baru selain Jawa Barat, yakni Jawa Tengah dan Jabodetabek. Untuk langkah awal di Kuartal II-2023 ini kita sudah open project baru di Kendal, Jawa Tengah dan Subang, Jawa Barat,” ungkap Ibnu.

Sektor Properti Siap Menggeliat

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada bulan Juni 2023 lalu memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen.

Keputusan tersebut merupakan kabar baik di mana Bank Indonesia sudah mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen selama semester I-2023.

Kebijakan tersebut diharapkan bisa mempertahankan tren positif sektor properti yang sudah cukup membaik selama setahun terakhir ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved