Selasa, 30 September 2025

Dedolarisasi Makin Masif, Ini 9 Negara dan Kawasan yang Mulai Meninggalkan Dolar Termasuk Indonesia

Tidak hanya China dan Rusia, rencana de-dolarisasi juga muncul dari negara-negara lain di belahan Bumi lainnya, termasuk Indonesia.

Editor: Hendra Gunawan
SURYA/PURWANTO
Ilustrasi: Warga menukarkan uang rupiah. Gerakan de-dollarization atau de-dolarisasi mulai merambah belahan dunia. 

Ini telah diterapkan bersama Rusia, Mauritius, Iran, dan Sri Lanka.

Dilansir dari Modern Diplomacy, India mendukung de-dolarisasi guna mengurangi ketergantungan dollar dan menghindari risiko terkena masalah keuangan global jika disanksi AS.

Selain itu, India tengah mengembangkan bisnis dengan Rusia dan China.

Yuan China menjadi mata uang yang paling banyak diperdagangkan di Rusia, menggeser dolar AS yang sebagian besar didorong oleh sanksi Barat yang diterima Moskow setelah menginvasi Ukraina.

Lam Yik/Bloomberg.
Yuan China menjadi mata uang yang paling banyak diperdagangkan di Rusia, menggeser dolar AS yang sebagian besar didorong oleh sanksi Barat yang diterima Moskow setelah menginvasi Ukraina. Lam Yik/Bloomberg. (Lam Yik/Bloomberg)

6. Bangladesh

Diberitakan Global Times, negara Asia Selatan ini membayar sebesar 318 juta dolar AS kepada pengembang tenaga nuklir Rusia menggunakan yuan.

7. Iran

Selain negara-negara yang sudah disebutkan di atas, Wionews menyebutkan jika Iran dan Arab Saudi termasuk negara yang meninggalkan dolar AS.

Usai terkena sanksi AS, Iran meninggalkan dolar saat berdagang dengan Rusia dan China.

8. Arab Saudi

Sementara Arab Saudi dan negara anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) beralih menggunakan kontrak Petroyuan daripada Petrodollar dalam bertransaksi minyak.

9. ASEAN

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN berkumpul dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) selama 28 -31 Maret 2023 untuk membahas hal yang sama.

Menurut FMT, mereka mendiskusikan cara mengurangi ketergantungan pada dollar AS, euro, yen, dan poundsterling dalam transaksi keuangan dan beralih menggunakan mata uang lokal.

ASEAN juga mengembangkan sistem pembayaran digital lintas batas yang memungkinkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan regional.

Sementara Malaysia bahkan menyarankan pembuatan organisasi keuangan Dana Moneter Asia dan mengembangkan mekanisme perdagangan ke China dengan mata uang ringgit. (Kontan)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan