May Day Akan Digelar Serentak di 38 Provinsi, di Jakarta Buruh akan Demo di Istana dan Gedung MK
Selain demo di Istana Kepresidenan, puluhan ribu buruh akan menggelar unjuk rasa di depan gedung DPR dan acara di Istora Senayan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pekerja dan kaum buruh akan menggelar unjuk rasa di beberapa lokasi saat memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day Senin, 1 Mei.
Selain demo di Istana Kepresidenan, puluhan ribu buruh akan menggelar unjuk rasa di depan
gedung DPR dan acara di Istora Senayan.
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan demo di
depan Istana Negara dan di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan
Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Baca juga: Partai Buruh Akan Buat Pernyataan Sikap Soal Capres 2024 Saat May Day
Aksi di depan Istana dan gedung MK itu akan mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB.
"Wilayah Jabodetabek jam 9.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB akan dilakukan aksi massa di depan Istana dan gedung MK," kata Said Iqbal dalam jumpa pers daring, Sabtu (29/4).
Said mengklaim aksi tersebut akan diikuti puluhan hingga ratusan buruh dari berbagai
organisasi.
Dia menyebut hingga saat ini sudah ada 50 ribu buruh yang terkonfirmasi akan hadir dalam aksi.
"Jumlah massa yang akan aksi se-Jabodetabek di Istana dan MK50 ribu-100 ribu. Kami merencanakan 100 ribu. Terkonfirmasi sampai pagi ini hampir 50 ribu lebih yang akan mengikuti aksi May Day," ujarnya.
Selepas aksi di Istana dan gedung MK, massa akan diarahkan bergerak menuju Istora Senayan sekitar pukul 12.30 WIB.
Di lokasi kedua, agenda aksi akan diisi oleh May Day Fiesta hingga pukul 17.00 WIB.
Said menyebut rangkaian agenda juga akan diisi pidato oleh dua bakal calon presiden yang akan didukung partai buruh dalam rakernas beberapa waktu lalu.
Baca juga: Saingi Koalisi Besar, Partai Buruh Bakal Deklarasikan Koalisi Kecil Saat May Day
"Ada kemungkinan, juga ucapan hari buruh internasional dari capres yang sudah diputuskan dalam rakernas partai buruh," katanya.
Dalam Rakernas yang digelar Januari lalu, empat orang mendapat suara dukungan dari Partai Buruh yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Najwa Shihab, dan Said Iqbal sendiri.
Orasi politik Presiden Partai Buruh juga akan dibacakan dalam rangkaian acara May Day itu terkait isu yang sedang berkembang saat ini.
Said Iqbal menyebut aksi May Day tahun juga akan diikuti oleh serikat buruh di 38
provinsi dan khususnya kota-kota industri lain.
Baca juga: Saingi Koalisi Besar, Partai Buruh Bakal Deklarasikan Koalisi Kecil Saat May Day
Mulai dari Surabaya, Semarang, hingga Batam. Ribuan buruh diklaim akan hadir dalam aksi tersebut.
Ada empat isu yang diangkat dalam May Day 2023. Pertama, cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.
Kedua, cabut Undang-Undang terkait parliamentary threshold 4 persen. Ketiga, tolak RUU Kesehatan. Keempat, sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
Terkait pengamanan Hari Buruh, Polda Metro Jaya akan mengerahkan sebanyak 4.200 personel. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan, ribuan personel tersebut nantinya akan disebar di beberapa wilayah di DKI Jakarta khususnya di dua lokasi utama yakni area Patung Kuda dan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
Baca juga: Partai Buruh Akan Deklarasi Koalisi Kecil Saat Peringatan May Day di Istora Senayan
"Rekan-rekan dengar tadi bahwa diawal 4 ribu lebih ya, 4.200 (personel) itu yang tergelar di lapangan," kata Karyoto.
Selain personel dari aparat kepolisian, dikatakan eks Deputi Penindakan KPK tersebut
bahwa juga akan disiagakan pengamanan dari unsur TNI yakni sekitar 3.500 personel.
Adapun pengamanan dari unsur TNI nantinya bersifat membackup aparat kepolisian
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk melakukan pengamanan.

"Yang lain pun seperti Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) menyiapkan 3.500 personel yang standby on call," jelasnya.
Karyoto kemudian mengimbau agar para massa buruh menggelar Aksi May Day dengan
tertib.
"Tentunya kita mengimbau bahwa rekan-rekan dari pekerja juga harus melihat
kepentingan masyarakat lain," ujar Karyoto.
Baca juga: Saingi Koalisi Besar, Partai Buruh Bakal Deklarasikan Koalisi Kecil Saat May Day
Menurut dia, jika massa buruh menggelar acara dengan tertib, maka tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat lain. Selain itu, juga untuk menghindari kemacetan.
Dulu peringatan Hari Buruh identik dengan kemacetan karena aksi besar-besaran yang
digelar. Namun sejak 2014, 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kalau mereka tertib tentunya kan acara lebih enak, tidak akan banyak gangguan-gangguan yang ditimbulkan terhadap misalnya kemacetan dan lain-lain," kata dia.
Karyoto menuturkan May Day merupakan event perayaan bukan demonstrasi. Sebab itu, dia berkata pihak kepolisian berusaha memberikan pelayanan pengamanan baik untuk pelaksanaan acara maupun masyarakat yang terkena jelasnya.
"Mudah-mudahan acara ini tidak mengganggu ketertiban masyarakat, karena dengan pengerahan anggota dari serikat pekerja yang datang dari luar Jakarta, baik Bekasi, Depok, Tangerang, ke
Ibu Kota ini untuk merayakan (May Day)," imbuhnya.(tribun network/dng/dod)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.