Sabtu, 4 Oktober 2025

Ditargetkan Jokowi Raup Investasi Rp 1.400 Triliun di 2023, Menteri Investasi Waspadai Tahun Politik

BKPM mewaspadai sejumlah tantangan di 2023, yang dinilai dapat mempengaruhi aliran investasi di Indonesia.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Nitis Hawaroh
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mewaspadai sejumlah tantangan di 2023, yang dinilai dapat mempengaruhi aliran investasi di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, salah satu tantangannya adalah, tahun 2023 merupakan tahun politik.

Diketahui, kondisi politik sangat mempengaruhi neraca ekonomi di sebuah negara. Yang tentunya juga dapat mempengaruhi iklim investasi.

Baca juga: Tokopedia dan Kementerian Investasi/BKPM Bantu Perempuan Pelaku UMKM Miliki NIB

"Target investasi kita dalam RPJM (rencana pembangunan jangka menengah) itu Rp 1.200 triliun di 2023, tapi Bapak Presiden menaikkan jadi Rp 1.400 triliun,"

"Di tahun 2023 bukanlah tahun mudah. 2023 ini merupakan tahun yang memiliki tantangan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini adalah tahun politik," ucap Bahlil di Kantor Kementerian Investasi Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Tak hanya itu, sejumlah tantangan yang bakal mempengaruhi iklim investasi di Tanah Air mulai dari adanya ketidakpastian global imbas perang antara Rusia-Ukraina serta ketegangan China-Taiwan.

Juga, terdapat faktor pertumbuhan ekonomi yang menyusut di negara-negara Eropa, termasuk di Amerika Serikat.

Padahal, Bahlil mendapatkan arahan khusus Presiden Joko Widodo untuk dapat merealisasikan investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada tahun ini.

"Kita lihat bagaimana kredit macet di Silicon Valley Bank di AS, dan berdampak pertumbuhan ekonomi di kawasan AS dan Eropa. Dan sekarang kita tau perang Rusia-Ukraina yang tidak diketahui kapan berakhir, dan ketegangan baru China-Taiwan," paparnya.

Baca juga: 22 Proyek Senilai Rp37,32 triliun Ditawarkan ke Investor, BKPM: Delapan Proyek Sudah Penjajakan Awal

Meski demikian, Bahlil meyakini Indonesia mampu melewati sejumlah tantangan yang dimaksud dan merealisasikan target yang telah dicanangkan Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga melaporkan realisasi investasi tercatat senilai Rp328,9 triliun di kuartal I-2023.

Angka tersebut tumbuh 16,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Dengan meningkatnya realisasi investasi di awal tahun, Bahlil meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkerek dan mampu berada di kisaran 5 persen pada 2023.

"Di triwulan pertama realisasi investasi Rp 328,9 triliun, atau sama dengan 23 persen dari target investasi sebesar Rp 1.400 triliun di 2023," ucap Bahlil.

"Secara kuartal ke kuartal dibandingkan kuartal IV-2022 itu tumbuh 4,5 persen. Secara year on year 16,5 persen," sambungnya.

Bahlil melanjutkan, kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 177 triliun, atau 53,8 persen dari total realisasi di kuartal I-2023.

Sementara, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat senilai Rp 151,9 triliun atau 46,2 persen dari capaian investasi periode ini.

Bahlil meyakini bahwa tingkat kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia masih tetap baik dan bahkan menunjukkan peningkatan sebanyak 20,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

”Kami terus mengawal investasi di sektor strategis yang memberikan nilai tambah, seperti hilirisasi sumber daya mineral. Pada periode triwulan I 2023 ini, realisasi PMA pada sektor manufaktur khususnya industri logam menempati urutan pertama pada triwulan I 2023 ini yaitu sebesar 2,9 miliar dolar AS," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved