Rabu, 1 Oktober 2025

Minyakita Mahal dan Langka, Polisi Sebut Ada Dugaan Penahanan Barang, Luhut Ikut Turun Tangan

Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Subagyo menyebut, ada indikasi penahanan Minyakita di pasaran.

Kompas/com/Xena Olivia
Harga minyak goreng curah yang sudah dikemas dengan nama Minyakita kini menjadi barang yang mahal dan langka, padahal sudah ditetapkan pemerintah dengan harga Rp14.000 per liter. Mahalnya harga Minyakita dan sulit ditemui di pasar disebabkan beberapa dugaan, seperti penahanan distribusi hingga pengusaha minyak kelapa sawit mengurangi kewajiban domestik market obligation (DMO). 

"Di luar itu, melambungnya harga minyak goreng juga terjadi karena adanya masalah pada proses distribusi. Baik dari indikasi masih adanya stok yang menumpuk maupun pelanggaran terhadap penetapan harga HET di lapangan," papar Luhut.

Untuk itu, lanjutnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menggelar rapat koordinasi terkait dengan para produsen minyak goreng.

Rapat tersebut menyepakati peningkatan pasokan DMO oleh produsen minyak goreng sebanyak 50 persen hingga memasuki masa Lebaran nanti.

Pemerintah juga memutuskan untuk mendepositokan sebagian hak ekspor yang dimiliki eksportir saat ini, jadi eksportir tetap dapat menggunakan hak ekspor tersebut nanti setelah situasi kembali mereda.

Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga pasokan dalam negeri dan menjamin harga tetap stabil.

Bagi para pengusaha, lanjut Luhut, Pemerintah juga akan meningkatkan insentif ekspor pengali minyak kita agar pasokan minyak kita tetap terjaga.

Pemerintah juga akan melakukan pengawasan yang ketat berbasiskan data simirah dan menindak berbagai pelanggaran yang ditemukan dilapangan.

Sebagai informasi, simirah merupakan platform yang memiliki beberapa tampilan fitur, antara lain informasi tentang produksi, pelacakan distribusi, sebaran pendistribusian (lokasi produsen dan distributor), dan real-time distribusi (nasional dan wilayah).

"Selain itu, Kementerian Perdagangan juga akan membuka kembali hotline pengaduan masyarakat tentang berbagai pelanggaran yang terjadi terkait ketersediaan minyak goreng di pasaran sehingga kita bisa menindaklanjuti aduan masyarakat secara langsung," ucap Luhut.

"Semoga upaya ini bisa membantu menstabilkan harga minyak goreng pada posisi semula sehingga masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan terjangkau harganya," pungkasnya.

Tak Berani Naikan Harga

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, Minyakita langka dan mahal tidak serta merta membuat pengusaha menaikkan harga menu yang bergantung pada minyak goreng.

Hal ini lantaran sebagaian warteg masih mencatatkan omzet yang stagnan.

Daya beli masyakarat yang belum tumbuh ditengarai jadi salah satu sebabnya.

"Sehingga kalau naikkan harga menu warteg akan berakibat sepi (pelanggan)," katanya dikutip dari Kompas.com.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved