Jokowi Targetkan Investasi Tahun Ini Rp1.400 Triliun, Bahlil: Jujur, Tahun Ini Berat Bagi Indonesia
Kondisi ekonomi global yang dinilai masih gelap justru berdampak pada capaian nilai investasi tahun 2023.
Di sisi lain, Bahlil menegaskan, Indonesia sudah memasuki tahun politik. Sehingga, stabilitas ekonomi maupun politik harus dijaga sebaik mungkin. Pasalnya, hal tersebut bakal berdampak pada capaian investasi yang sudah ditargetkan.
"Satu hal kita punya persoalan. Tahun 2023 itu tahun politik, namanya tahun politik biarpun mau sumpah potong kucing itu pasti ada perasaan wait and see, ini outlook 2023. Nah caranya bagaimana, kita harus menjaga stabilitas," lanjutnya.
Bahkan, dia mengatakan, hampir seluruh pemimpin di dunia membicarakan tantang stabilitas. Sebab, kata Bahlil stabilitas merupakan kunci untuk menyelamatkan dari ancaman resesi ekonomi global.
Baca juga: Realisasi Investasi Kuartal IV 2022 Tembus Rp 314,8 Triliun, Bahlil: Pertumbuhan Indonesia Terang
"Dan hari ini hampir semua pemimpin-pemimpin dunia itu bicara tentang stabilitas. Bloomberg bicara ekonomi global, ekonomi nasional, itu bicara tentang stabilitas. Karena hanya itu yang bisa menyelamatkan kita. Ketika kita berdebat dengan hal-hal yang tidak substantif, maka mohon maaf investor itu akan melahirkan keraguan," tegasnya.
Realisasi investasi Lampaui Target
Meski investasi tahun 2023 diprediksi bakal sulit. Namun, capaian realisasi investasi di tahun 2022 telah melampaui target sebesar Rp1.200 triliun.
Bahlil Lahadalia menyatakan, realisasi investasi sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun.
Bahlil menegaskan, jumlah tersebut dinilai melampaui target yang ditentukan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sebesar Rp. 1.200 triliun.
"Target Presiden sebesar Rp. 1.200 triliun. Pada awalnya banyak orang yang pesimis terhadap targetnya apakah mencapai atau tidak. Alhamdulillah kita mampu mencapai sebesar Rp 1.207,2 triliun," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Bahlil memaparkan, capaian realisasi investasi sebesar Rp 1.207,2 triliun itu menyerap tenaga kerja mencapai 1.305,1 orang.
Adapun realisasi investasi dari penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 654,4 triliun atau naik 44,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kita harus bersyukur bahwa di tengah kegelapan ekonomi global foreign direct investment (FDI) yang masuk ke Indonesia tumbuh sebesar 44,2 persen. Inilah sebuah kepecayaan yang harus diakui baik yang tidak suka maupun yang suka kepada pemerintahan," tutur dia.
Sementara itu, dari sisi penanaman modal dalam negeri (PMDN) realisasi investasi tahun 2022 mencapai Rp 552,8 triliun atau naik sebesar 23,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahlil mengaku, pertumbuhan PMDN sebesar 23,6 persen dinilai paling besar sepanjang sejarah. Hal tersebut menjadi bukti bahwa investasi dalam negeri diminati oleh pengusaha nasional.
"Ini dalam sejarah PMDN itu biasanya tumbuh tidak lebih dari 13 persen maksimal 15 persen, ini tumbuh 23,6 persen. Artinya yang percaya ini bukan hanya FDI, pengusaha nasional pun percaya terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah dan bagaimana ekonomi kita ke depan," tegas Bahlil.
Baca juga: Bertemu Menteri Keuangan Polandia, Bahlil Bahas Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik
Pengamat Nilai Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Tak Baik untuk Demokrasi, Mengapa? |
![]() |
---|
Sudah 6 Bulan Kasus Ijazah Jokowi Bergulir, Relawan Joman Desak PMJ Segera Tetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Polemik Keabsahan Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Pengamat: Prabowo Bisa Diuntungkan |
![]() |
---|
Prabowo Bertemu Jokowi di Kertanegara, Menhan: Pertemuan Silaturahmi |
![]() |
---|
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara, Bertemu Hampir Dua Jam, Bahas Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.