Sri Mulyani mengatakan, sejumlah negara Asean juga tengah menderita kondisi perekonomian yang sulit, diantaranya, Bangladesh, Sri Lanka dan Pakistan yang menjadi pasien IMF.
"Jadi hal ini menjadi satu kewaspadaan. 2023 memang prediksi dari lembaga global mengenai dunia kurang menggembirakan, tidak hanya inflasi dan kemungkinan resesi dan kemungkinan juga ada masalah dengan debt sustainability di berbagai negara," ujar dia.
Terlebih, Bank Dunia mengumumkan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 menjadi 1,7 persen, angka ini lebih rendah 1,3 poin persentase dari perkiraan sebelumnya yang saat itu di patok 3 persen.
Alasan utama Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi adalah inflasi dan kenaikkan tingkat suku bunga lebih tinggi, invasi Rusia terhadap Ukraina, serta penurunan investasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.