Sabtu, 4 Oktober 2025

Asia Tenggara Diproyeksi Raup Miliaran Dolar dari Banjirnya Wisatawan China

Destinasi wisata di negara=negara Asia Tenggara diprediksi akan meraup pendapatan tinggi dari kedatangan wisatawan China.

Arab News
Wisatawan China saat mendarat perdana di Thailand sejak pandemi Covid-19, Selasa (20/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Destinasi wisata di negara=negara Asia Tenggara diprediksi akan meraup pendapatan tinggi dari kedatangan wisatawan China setelah Pemerintah Xi Jinping melonggarkan kebijakan nol-Covid dengan mencabut larangan perjalanan bagi warganya ke luar negeri.

Menurut ekonom CIMB Song Seng Wun pihaknya melihat bahwa pelancong China lebih tertarik untuk berlibur ke negara yang minim aturan ketat seperti kawasan di Asia Tenggara

Sejumlah negara-negara Asia Tenggara seperti Kamboja Indonesia, Thailand dan Malaysia sejauh ini tidak memberlakukan persyaratan tes Covid-19 bagi pelancong dari China.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan kebijakan kawasan Eropa  Jepang, dan Amerika Serikat yang saat ini tengah memperketat kontrol dengan memberlakukan aturan tes Covid-19 bagi pelancong China.

Alasan ini yang kemudian membuat pelancong China memilih berlibur ke kawasan Asia Tenggara, tercatat sebanyak  76 persen agen perjalanan China kini telah menempatkan Asia Tenggara sebagai tujuan utama perjalanan wisata, sejak Desember 2022.

Kondisi tersebut tentunya menjadi berkah tersendiri, mengingat selama beberapa tahun terakhir kawasan Asia dilaporkan mengalami penurunan jumlah wisatawan akibat kebijakan pengetatan wilayah akibat Covid-19.

Baca juga: Giliran Australia dan Kanada Terapkan Pembatasan, Wajib Negatif Covid-19 untuk Pelancong dari China

"Pemulihan yang berarti, lonjakan wisatawan massal akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2023.” jelas Seng Wun.

Di tahun 2019 silam, hampir sepertiga dari 18 juta kedatangan pelancong asing yang datang ke Vietnam didominasi oleh wisatawan dari China.

Jumlah ini diprediksi meningkat pesat pada musim liburan 2023, hingga Vietnam dapat memperoleh pundi - pundi pemasukan senilai miliaran dolar AS. Mengingat saat ini pemerintah Vietnam tak memberlakukan pengetatan khusus pada para pelancong China.

Baca juga: Melawan Tren, Selandia Baru Takkan Wajibkan Pelancong China Tunjukkan Hasil Tes Covid

“Orang China melakukan perjalanan ke luar negeri, ditahun 2019  menghabiskan 254,6 miliar dolar AS, jumlah ini diprediksi meningkat di tahun 2023 dengan pemulihan pariwisata Vietnam dapat mengembalikan PDB di tahun 2023,”kata salah satu analis di ajang pameran dagang ITB Cina.

Tak jauh beda dengan Vietnam, Thailand yang dikenal dengan Negeri Gajah Putih juga diproyeksikan mengalami lonjakan pendatang sekitar lima juta turis dari China hingga dapat meraup pendapatan dengan jumlah fantastis.

Sebelum pandemi tepatnya pada 2019 pelancong asal China juga sempat menyumbang 20 persen pendapatan bagi pariwisata Thailand.

Baca juga: Penduduk Hong Kong yang Bepergian ke China Tak Perlu Karantina dan Jalani Tes Covid Mulai 8 Januari

Dengan mencabut larangan perjalanan warga China, menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul  optimis negaranya dapat kembali mencatatkan lonjakan pendapatan dari sektor pariwisata.

"Ini adalah kesempatan untuk memulihkan situasi ekonomi kita dan pulih dari kerugian yang kita derita selama hampir tiga tahun," kata Charnvirakul.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved