Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Melawan Tren, Selandia Baru Takkan Wajibkan Pelancong China Tunjukkan Hasil Tes Covid

Selandia Baru tampil melawan tren yang sedang terjadi di sejumlah negara dengan tidak mewajibkan pelancong dari China menunjukkan hasil tes Covid.

Freepik
Ilustrasi Covid-19. - Selandia Baru tampil melawan tren yang sedang terjadi di sejumlah negara dengan tidak mewajibkan pelancong dari China menunjukkan hasil tes Covid. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Selandia Baru mengumumkan tidak akan mewajibkan pelancong dari China melakukan tes Covid-19 pada saat kedatangan.

Kebijakan ini melawan tren yang sedang terjadi di sejumlah negara.

Menteri Covid-19 Selandia Baru, Ayesha Verrall mengatakan penilaian risiko kesehatan masyarakat menyimpulkan pelancong dari China tidak akan berkontribusi secara signifikan terhadap jumlah kasus di Selandia Baru.

"Risiko kesehatan masyarakat di Selandia Baru sangat kecil," ucap menteri tersebut.

"Pejabat melakukan penilaian risiko kesehatan masyarakat skenario jumlah kasus potensial di antara pelancong dari China," imbuhnya.

"Ini mengonfirmasi bahwa pengunjung ini tidak akan berkontribusi secara signifikan terhadap jumlah kasus Covid kami yang berarti pembatasan masuk tidak diperlukan atau dibenarkan," bebernya.

Baca juga: Dikomplain Beijing, AS Membela Diri: Tes Covid-19 untuk Turis China Sesuai Kajian Ilmiah

Dilansir Al Jazeera, pihak berwenang meminta beberapa pelancong dari China untuk melakukan tes sukarela untuk mengumpulkan lebih banyak data.

Hal tersebut menurut Verrall mencerminkan keprihatinan Selandia Baru bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kurangnya informasi yang dibagikan oleh China.

Sejumlah negara, termasik Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat (AS) mewajibkan pelancong dari China menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif.

Pemerintah khawair tentang skala wabah dan skeptisisme terhadap statistik kesehatan Beijing.

China mengkritik langkah-langkah ini sebagai tindakan diskriminatif.

Negara-negara Uni Eropa mendukung pengujian Covid

Pejabat kesehatan dari 27 anggota Uni Eropa akan bertemu pada hari Rabu untuk membangun tanggapan terkoordinasi terhadap implikasi peningkatan perjalanan dari China.

Baca juga: China Protes Keras Warganya yang Melancong ke Luar Negeri Diperlakukan Diskriminatif

Pasien dengan tandu terlihat di rumah sakit Tongren di Shanghai pada 3 Januari 2023. - Seorang dokter senior di Rumah Sakit Ruijin Shanghai mengatakan 70 persen populasi kota besar itu mungkin telah terinfeksi Covid-19 selama lonjakan besar kasus di China, lapor media pemerintah pada 3 Januari. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Pasien dengan tandu terlihat di rumah sakit Tongren di Shanghai pada 3 Januari 2023. - Seorang dokter senior di Rumah Sakit Ruijin Shanghai mengatakan 70 persen populasi kota besar itu mungkin telah terinfeksi Covid-19 selama lonjakan besar kasus di China, lapor media pemerintah pada 3 Januari. (Photo by Hector RETAMAL / AFP) (AFP/HECTOR RETAMAL)

Sebagian besar negara UE mendukung pengujian COVID pra-keberangkatan untuk pelancong dari China, kata Komisi Eropa pada Selasa (3/1/2023).

China, yang sebagian besar tertutup dari dunia sejak pandemi dimulai pada akhir 2019.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan