Lika-liku Perjalanan Politik Erick Thohir, Ingin Fokus di Bisnis Kini Jadi Orang Kepercayaan Jokowi
Erick yang akrab disapa ET, menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, bukan untuk mengejar posisi tertentu, namun ingin menunjukkan prestasi terbaik.
Menjadi penasihat masih memungkinkannya untuk dapat menjalankan aktivitas di dunia usaha. Hal ini telah disampaikan sendiri oleh ET kepada Presiden.
Baca juga: Jurus Erick Thohir Jawab Ketahanan Energi, Aktivis 98: Bisa Jadi Peluang Untungkan Negara
Namun Presiden Jokowi ternyata punya pertimbangan yang berbeda. Di sebuah petang menjelang pelantikan presiden masa jabatan 2019–2024, Jokowi memanggil Erick ke istana.
Jokowi berbicara langsung mengenai keinginannya menempatkan Erick sebagai bagian dari pemerintahannya untuk berkontribusi pada negara.
Jokowi membutuhkan pengalaman, profesionalisme, serta jam terbang Erick agar bisa ditularkan ke BUMN Indonesia.
Profesional, Tak Punya Beban Politik
Kursi Menteri BUMN boleh jadi adalah salah satu kursi menteri yang paling bergengsi. Kursi BUMN secara politik punya daya magnet sangat tinggi bagi seluruh kekuatan politik di Indonesia.
Oleh sebab itu, ET tak menyangka jabatan Menteri BUMN justru diberikan kepadanya. Padahal, ia sudah bersiap pamit dari dunia politik.
Tapi Presiden punya pertimbangan lain. Dia yakin latar belakang Erick yang murni profesional dan tidak memiliki beban politik serta kepentingan, akan sangat berguna dalam membangun BUMN.
Permintaan Jokowi itu membuat Erick mengalami pergulatan batin yang tidak mudah.
Di satu sisi, dia sudah punya rencana untuk kembali ke dunia bisnis guna mewujudkan mimpinya berinvestasi di klub sepak bola Liga Inggris.
Di sisi lain, Erick pun paham keinginan besar Jokowi itu bukan sekadar keinginannya pribadi, melainkan mimpi besar Indonesia.
Di persimpangan pilihan itu, Erick melakukan salat istikharah untuk meminta petunjuk.
Usai salat, hati Erick lebih yakin menerima permintaan Jokowi. Erick sadar ini adalah tantangan besar baginya sebagai profesional maupun anak bangsa.
Dia paham bahwa keputusannya menerima permintaan menjadi Menteri BUMN tak akan membuatnya kaya atau dikenal dunia.
Baca juga: Menteri Erick Thohir Apresiasi Gerak Cepat BUMN Kompak Bantu Korban Gempa Cianjur
Jika ingin uang atau ketenaran lebih besar, dia tentu akan menjalankan mimpinya membeli klub Liga Inggris.