Virus Corona
Industri Hotel dan Restoran Berpotensi Merugi US$ 1,5 Miliar Akibat Virus Corona
Potensi yang hilang dari kedua industri ini mencapai US$ 1,5 miliar sampai hari ini
Ditambahkan, beberapa manager hotel di Karangasem mengambil langkah tersebut karena minimnya pemasukan.
Pendapatan dari hunian cukup digunakan untuk biaya operasional dan menggaji sebagian pegawai.
Seperti untuk bayar listrik, air, beli bahan makanan, serta operasional yang lainya.
Pria asal Kecamatan Manggis ini berharap pembebasan pajak hotel serta restoran agar segera direalisasikan.
Supaya pemilik hotel tidak merugi banyak.
Kebijakan pemerintah pusat membebaskan pajak hotel dan restauran adalah upaya untuk menyelamatkan industri pariwisata dari serangan corona.
Sebelumnya, Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa mengatakan, PHRI bersama pemerintah daerah akan terus berupaya memulihkan kunjungan wisman untuk menginap di Bumi Lahar akibat serangan virus corona.
Diantaranya berikan promosi 30 sampai 50 persen bagi wisman dan domestik.
Harga promosi diterapkan sebagian besar hotel di Karangasem. Penerapannya mulai awal Bulan Februari 2020.
Harapannya agar wisatawan mancanegara berdatangan untuk menginap.
Promo harga kamar bagian dari upaya recovery (pemulihan) wisata di Karangasem, serta menutupi biaya operasional hotel. PHRI bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Karangasem berupaya terus promosikan wisata di Karangasem.
Melalui dunia digital atau promosi lewat brousur, serta kegiatan lain.
Pemilik hotel berharap kunjungan wisatawn bisa normal seperti dulu.
Kebanyakan wisman dari Eropa, Australia, serta Asia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: PHRI sebut potensi kerugian sektor hotel dan restoran US$ 1,5 miliar karena corona