Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Industri Hotel dan Restoran Berpotensi Merugi US$ 1,5 Miliar Akibat Virus Corona

Potensi yang hilang dari kedua industri ini mencapai US$ 1,5 miliar sampai hari ini

Shutterstock
Ilustrasi virus corona.(Shutterstock) 

Di Bali, rata-rata okupansi hotel saat ini hanya 20% khususnya di daerah Kuta, Sanur, Legian, Ubud, dan Jimbaran.

Banyak pembatalan kunjungan

Wisatawan menikmati pemandangan areal persawahan berundak di Tegallalang, Gianyar, Bali, Jumat (5/12/2014). Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada 2014 ditargetkan 3,5 juta orang. Hingga Agustus 2014, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali 2,5 juta orang.
Wisatawan menikmati pemandangan areal persawahan berundak di Tegallalang, Gianyar, Bali, Jumat (5/12/2014). Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada 2014 ditargetkan 3,5 juta orang. Hingga Agustus 2014, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali 2,5 juta orang. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Baca: Virus Corona Menyebar di 102 Negara, Lebih 110 Ribu Orang Positif

Seperti yang terjadi di Denpasar, Bali.

Melansir Tribun-Bali.com, Cancel atau pembatalan kunjungan dan di beberapa hotel terus terjadi.

Hingga Senin (9/3/2020) menurut Kadisparda Kota Denpasar Dezire Mulyani, rata-rata okupansi (tingkat hunian) hotel-hotel di Denpasar hanya 50 persen.

"Pembatalan sejumlah kunjungan wisatawan terkonfirmasi terus berlanjut hingga Mei mendatang. Sudah banyak pembatalan atau cancel dari sejumlah biro perjalanan dari luar negeri ke Bali khususnya Kota Denpasar," katanya saat hearing dengan Komisi II DPRD Kota Denpasar, Senin (9/3/2020) siang.

Hal yang sama juga dirasakan di kawasan Karangasem.

Baca: Asyik, Apple Bolehkan Karyawan Bekerja di Rumah demi Hindari Virus Corona

Menurut Ketua  Kehormatan PHRI Karangasem, I Wayan Tama, tingkat hunian pada low season biasanya 40 persen, kini merosot cuma 20 persen.

"Tingkat hunian sekarang turun drastis. Biasanya kalau low season seperti sekarang tingkat hunian mencapai 40 persen. Tingkat hunian rata - rata isi 20 persenan. Ada beberapa hotel di bawah 20 persen. Yang mendominasi yakni Wisman dari Eropa," kata Tama yang juga anggota DPRD Kabupaten Karangasem, Senin (9/3/2020).

Kontrak kerja karyawan terpaksa tak diperpanjang

Ilustrasi kamar penginapan murah di kawasan Ubud, Bali
Ilustrasi kamar penginapan murah di kawasan Ubud, Bali (traveloka.com)

Menurunnya okupansi dan pembatalan kunjungan di sejumlah spot wisata di Bali juga berdampak pada tenaga kerja di bidang jasa.

Banyak karyawan yang bekerja di hotel atau restoran tepaksa tak diperpanjang masa kontraknya.

Namun, I Wayan Tama menjelaskan langkah itu bukan permanen, namun sifatnya hanya sementara.

Mereka akan dipanggil kembali setelah kondisi mulai membaik dan okupansi hotel mengalami peningkatan. Selain itu, saat ini pemberitaan terkait virus corona masih ramai.

"Berapa jumlah pegawai yang tak diperpanjang  kontrak kerjanya, dan dari hotel mana saya lupa. Harapan saya semoga  kondisi ini segera membaik, dan pegawai yang tak diperpanjang kontraknya bisa kerja lagi seperti biasa,"ungkap Wayan Tama,

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved