Tidak Mudah Pertahankan Citra Korporasi Saat Marak Kabar Hoaks
Beredarnya informasi hoaks tidak hanya subur ketika pemilu, tapi juga mulai masuk dan meresahkan kalangan bisnis.
“Pencapaian ini buah kerja keras, dukungan dan kerja sama yang kuat dari banyak pihak termasuk agen. Selain citra perusahaan yang membaik, tahun ini kinerja kami juga menggembirakan,” ujar Wahyuni dalam keterangannya, Rabu(17/7/2019) malam.
Untuk Allianz Life Indonesia membukukan Laba Bersih (Net Income) sebesar Rp 792,7 miliar, atau meningkat sebesar 152% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan agen Allianz juga menunjukkan peningkatkan sebesar 67% per 2018, meliputi tingkat responsif agen, kemudahan untuk dihubungi, kemauan untuk membantu dan sikap kepedulian terhadap nasabah.
Adapun dari sisi jumlah nasabah, perusahaan mencatat pertumbuhan sebesar 4,7% dibandingkan dengan tahun 2017.
Kondisi kesehatan keuangan perusahaan dapat dilihat juga dari tingkat rasio kecukupan modal atau Risk-Based Capital Ratio (RBC) yang berada pada posisi 328% per Desember 2018.
“Informasi hoaks di industri asuransi seperti juga umumnya di industri lain berasal dari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari pihak lainnya dan sejauh ini dilakukan melalui berbagai tindakan penyebaran berita bohong untuk menutupi tindakan penipuan asuransi termasuk melalui kampanye gelap guna merusak citra perusahaan, antara lain membangun narasi proses klaim nasabah yang tidak mudah oleh perusahaan,” kata Wahyuni.
Allianz Life Indonesia sendiri telah melakukan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp 6,8 triliun sepanjang 2018.
"Kami selalu mengimbau agar masyarakat tidak mudah terhasut oleh hoaks. Double-check sangat penting, cari sumber-sumber informasi yang dapat dipercaya, seperti lembaga resmi atau langsung memperoleh informasi dari perusahaan yang bersangkutan," katanya.
Allianz Indonesia bersama dengan industri asuransi dan pihak terkait juga memberikan perhatian yang serius untuk melindungi nasabah dari penyalahgunaan klaim asuransi oleh pihak-pihak tertentu.
Untuk memudahkan nasabah dalam hal pengajuan klaim, aplikasi Allianz eAZy Claim juga telah tersedia sehingga penyelesaian klaim Asuransi kesehatan dapat dilakukan dalam waktu 2 x 24 jam.
Sebagai bentuk perhatian dan komitmen kepada masyarakat, Allianz Indonesia telah melakukan empat pilar kegiatan CSR yang diyakini dapat membantu strategi pertumbuhan industri. Salah satunya melalui program “My Finance Coach” - Pelatihan Perencanaan Keuangan kepada lebih dari 15,000 pelajar untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan kepada generasi muda Indonesia.
Perusahaan juga melakukan kegiatan yang bersifat humanistik bisnis dan bersifat give back to country & society, di antaranya seperti Konser Amal Life Changer yang digelar untuk membantu Pengungsi Gempa Lombok & Sulawesi.
Sementara itu, praktisi data driven marketing dan pengamat corporate image, Godo Tjahjono, PhD menambahkan bahwa reputasi perusahaan perlu dibangun bertahun-tahun tidak hanya di depan nasabah tetapi juga dimata pemangku kepentingan (stakeholders).
"Umumnya, perusahaan akan tangguh terhadap hoaks, karena mereka konsisten membangun reputasi dan menerjemahkan prinsip-prinsip humanistik dalam bisnisnya. Masih banyak perusahaan belum menjiwai konsep humanistik bisnis” ujar Godo yang juga pernah bekerja di industri asuransi.
Menurutnya, salah satu kunci menjaga corporate image adalah hubungan langsung antara representasi perusahaan, termasuk agen, dalam bersentuhan dengan nasabah dan stakeholders lainnya dalam prinsip-prinsip humanistic business yakni goodness, respect dan dignity.(Willy Widianto)