Minggu, 5 Oktober 2025

Pendapatan Tunai iCar Asia Tumbuh 25 Persen di Kuartal Pertama 2019

Cash flow operasional bersih iCar Asia meningkat 20 petsen dari kuartal ke kuartal dengan penurunan 0,5 juta dolar Australia.

Editor: Choirul Arifin
HANDOUT
CEO iCar Asia Hamish Stone 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - iCar Asia Limited, group marketplace portal jual beli mobil yang mengelola bisnis di Malaysia, Thailand dan Indonesia membukukan pertumbuhan penerimaan pendapatan tunai sebesar 25 persen di kuartal I 2019 dibandingkan periode sama di 2018 sebesar 3,8 juta dolar Australia atau naik 0,8 juta dolar Australia dibandingkan pencapaian di kuartal IV 2018.

CEO iCar Asia Hamish Stone dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Selasa (23/4/2019) menyatakan, pendapatan sebelum diaudit iCar Asia di kuartal I 2019 tumbuh 30 persen secara year on year (YoY) menjadi 2,6 juta dolar Australia.

Sementara, cash flow operasional bersih meningkat 20 petsen dari kuartal ke kuartal dengan penurunan 0,5 juta dolar Australia.  

Bisnis iCAR Asia di Malaysia dan Thailand meraih pencapaian EBITDA positif secara triwulanan dan cash flow bersih di kuartal I 2019. 

Baca: Pebalap Rio Haryanto Jadi Pembeli Pertama Toyota C-HR Hybrid di Indonesia

Sementara, bisnis iCar Asia di Indonesia menunjukkan kemajuan yang pesat dalam menekan setengah dari kerugian EBITDA triwulanannya secara tahunan.

Hamish Stone menjelaskan, lonjakan penerimaan tunai iCar Asia di kuartal I 2019 merupakan yang tertinggi yang pernah dicapai dalam sejarah bisnis perusahaan ini. Kenaikan ini terutama didorong oleh pembaruan akun yang kuat di Thailand dan koleksi atau pengumpulan revenue yang lebih tinggi dari bisnis classified di Indonesia yang memperkenalkan langganan berbayar pada September 2018.

Grup ini juga membukukan pendapatan tidak diaudit sebesar 2,6 juta dolar Australia di kuartal pertama, atau naik 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca: Pemerintah dan 6 Perguruan Tinggi Negeri Rampungkan Riset Komprehensif Mobil Listrik

Seperti yang telah diumumkan dalam laporan keuangan kuartal IV 2018 lalu, penerimaan di atas tidak termasuk penerimaan bersih dari bisnis lelang, yang secara terpisah diungkapkan dalam hasil kas triwulanan.

Sementara itu, kas operasional bersih perseroan naik 20 persen dibandingkan Q4 2018. 

Pertumbuhan penerimaan kas dan pengeluaran yang stabil menyebabkan biaya operasional cash flow bersih di kuartal 20% menjadi 2,0 juta dolar Australia, dengan lebih dari 60 persen pertumbuhan penerimaan kas mengalir melalui pengurangan cash flow.

"Ini adalah kuartal keempat berturut-turut pengeluaran cash flow neto mengalami perbaikan," sebut Hamish Stone.

Bisnis iCar Asia di Malaysia dan Thailand yang kini tulang punggung bisnis perusahaan ini, sementara bisnis iCar Asia di Indonesia juga berhasil menekan setengah dari pengeluaran cash flow bersihnya.

Pertumbuhan penerimaan kas berdasarkan biaya pengeluaran yang stabil dan biaya perusahaan dinilai tetap stabil bila dibandingkan di Q1 2018.

Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai 2019 yang menghasilkan konsitensi pengurangan kas operasi bersih seiring dengan berkembangnya Perusahaan menuju ke titik impas.

iCar Asia menutup kuartal I 2019 dengan penerimaan 7,3 juta dolar Australia dalam bentuk dana tunai dan setara kas. Perusahaan juga memiliki akses bersyarat ke dana tambahan hingga 16,5 juta dolar Australia yang terdiri dari fasilitas utang 5 juta dolar Australia dan hasil opsi saham sebesar 11,5 juta dolar Australia bergantung pada harga saham yang berlaku pada atau sebelum tanggal kedaluwarsa opsi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved