Rabu, 1 Oktober 2025

Gejolak Rupiah

Jokowi: Kondisi Ekonomi saat Ini Tak Sama dengan 1998 dan 2008

Pelemahan nilai tukar rupiah dan mata uang Asia belakangan ini, ditambah anjloknya bursa saham, membuat banyak pihak khawatir

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memperlihatkan pecahan dolar AS yang akan ditukarkan di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Kawasan Blok M, Jakarta, Senin (24/8/2015). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dibuka di kisaran Rp 14.006 dan sempat mencapai posisi tertinggi pada level Rp 14.017 karena imbas dari perang mata uang (currency wars). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

Rasio utang pemerintah terhadap PDB pun membaik. Jika di tahun 1998 rasionya 100 persen dan di 2008 rasionya 27,4 persen maka saat ini rasionya lebih kecil yakni 24,7 persen.

Kondisi perbankan saat ini juga lebih kuat dibandingkan krisis 1998 dan 2008.

Presiden Jokowi lantas membandingkan rasio kredit bermasalah (non performing loan / NPL gross) perbankan yang triwulan II-2015 lalu hanya 2,6 persen. Ini jauh lebih rnedah dibandingkan NPL tahun 2008 yang sebesar 3,8 persen apa lagi dibandingkan 1998 di mana NPL gross perbankan melejit hingga 60 persen.

Melihat berbagai indikator ekonomi makro ini, Presiden Jokowi optimistis, ekonomi Indonesia tidak akan jatuh ke tubir krisis seperti krisis 2008 dan krisis moneter 1998.(Mesti Sinaga)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved