Senin, 6 Oktober 2025

Pemilihan Gubernur Jabar

Cagub Jabar Komitmen Percepat Pembangunan Bandara Kertajati

Para calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkompetisi pada Pemilihan Gubernur

Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Para calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkompetisi pada Pemilihan Gubernur Jabar 2013 harus memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan keberadaan Bandara Kertajati, Majalengka. Itu untuk mengurangi, bahkan menghilangkan, ketergantungan pada Jakarta yang besar.

Menurut Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Deddy Widjaya, Selasa (12/2/2013), kehadiran Kertajati dapat memicu terjadinya pemerataan pertumbuhan ekonomi. Deddy mengungkapkan, sejumlah industri padat karya menunjukkan keinginannya untuk melakukan relokasi pabrik ke wilayah timur Jabar, yang satu di antaranya, berlokasi di Cirebon-Majalengka.

"Industri-industri itu tidak hanya bersifat PMDN (penanaman modal dalam negeri), tetapi juga PMA (penanaman modal aasing). Sektornya, antara lain manufaktur, tekstil, garmen," ucap Deddy.

Deddy juga berpendapat, kehadiran pelabuhan di Cilamaya, Karawang, berperan besar dalam menggerakkan roda ekonomi. Menurutnya, kehadiran pelabuhan itu dapat mengurangi kebergantungan Jabar pada Tanjung Priok. "Cilamaya dapat membuat biaya operasional industri lebih efisien. Manfaat lainnya, ekonomi Jabar lebih merata daripada tahun-tahun sebelumnya," kata Deddy.

Menanggapi soal pembangunan Bandara Kertajati, seluruh kandidat Cagub-Cawagub Jabar menegaskan komitmennya untuk membangun Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka. Cawagub dari PDIP Teten Masduki bahkan menegaskan, akan membangun bandara itu pada tahun pertama pemerintahannya.

"Kalau kami (Rieke-Teten) terpilih, Bandara Kertajati akan kami bangun mulai pada tahun pertama pemerintahan kami," kata Teten saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (12/2/2013).

Menurut Teten, pembangunan bandara tersebut sangat strategis dan fundamental untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Tak hanya Bandara Kertajati, pasangan dengan tagline Paten (Pitaloka-Teten) ini bahkan siap membangun Pelabuhan di Cilamaya, Karawang.

"Sekarang ini Jawa Barat kehilangan 30 persen pendapatan dari penghasilan pajak karena pengiriman barang untuk ekspor harus melewati Pelabuhan Tanjungpriuk dan Bandara Soekarno-Hatta," kata Teten.
Cagub Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, Bandara Kertajati merupakan sebuah infrastruktur besar. Mengenai anggaran kata Aher, sumber terbesar harus dari APBN dan pihak swasta.

"Sejauh ini tidak ada kendala. Kendalanya hanya investasi yang belum masuk karena sepanjang tolnya belum rampung, ya investornya belum mau masuk. Saat ini kan jalan tol Cisumdawunya sedang dibangun," kata Aher di Ciamis, kemarin.

Menurut Aher, perkembangan pembangunan Bandara Kertajati sejak era kepemimpinannya sudah berjalan bagus. "Sejak kepemimpinan saya, mulai dari nol hektare, sekarang sudah mampu membebaskan lahan hingga 1.000 hektare," kata Aher.

Calon gubernur nomor urut satu, Dikdik Muliana Arif Mansur, mengatakan banyak aspek yang harus diperhatikan. Di antaranya wilayah tempat pembangunan, lingkungan sekitar, kesiapan SDM serta anggaran yang dibutuhkan. Selain itu, kata Dikdik, dibutuhkan kesamaan visi dan misi semua pihak untuk mewujudkan percepatan pembangunan bandara Kertajati.

"Untuk berbicara ke arah itu, saya harus berada di dalamnya," kata Dikdik di sela kunjungannya ke Pasr Induk Caringin, Selasa (12/2/2013).

Di Majalengka, cagub Jabar Irianto MS Syafiudin (Yance), mengatakan perlu memperkuat lobi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat proses pembangunan Bandara Kertajati.

"Lobi keuangan serta lobi meyakinkan pemerintah pusat bahwa Jawa Barat sangat membutuhkan bandara besar yang bertaraf internasional," ujarnya ketika mengunjungi pasar tradisional Sindang Kasih, Kecamatan Cikagasong, kemarin.

Menurutnya, pembangunan bandara internasional Kertajati tak seharusnya lamban seperti proyek bendungan Jatigede, Sumedang. Bandara internasional itu, menurutnya, merangsang kehadiran investor-investor. Yance menyatakan Jabar kekurangan pengusaha. "Jabar memiliki 49 juta penduduk tapi hanya 1,2 persen yang menjadi pengusaha," kata politisi Partai Golkar itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved