Minggu, 5 Oktober 2025

Subandi Dikenal Suka Mencekik

Banyak yang mengenal Subandi, Kasubid Bina Wasbang Bakesbangpol Kabupaten Malang sebagai pria santun

Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM,  MALANG - Banyak yang mengenal Subandi, Kasubid Bina Wasbang Bakesbangpol Kabupaten Malang sebagai pria santun dan pendiam. Tapi menurut Rosi’ah, kakak mendiang Nuryanti yang dibunuh oleh Subandi justru sebaliknya.

“Iya, orang luar mengenalnya begitu. Tapi sebenarnya orangnya temperamental, suka marah,” kata Rosi’ah pada Surya Online ketika bertemu dengannya di rumah Nuryanti di Jl Hasyim As’syari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat sore (15/3/2013).

Seingatnya, karena sifat itulah, adiknya akhirnya memutuskan hubungan dengan Subandi sejak 2010 silam. Ia menduga, hal itu ada kaitannya dengan hobi Subandi yang suka berburu. Sehingga muncul sifat agresifnya.

“Karena kalau sedang bertengkar, Subandi bawaannya ingin mencekik saja,” ujarnya sambil memeragakan dua tangannya seperti hendak mencekik.
Namun, Subandi nampaknya tidak menerima hal itu. Sehingga ia sering terus meneror Nuryanti lewat ponselnya. “Sampai adik saya sering-sering ganti nomer telepon,” katanya.

Bahkan pernah juga tetap datang ke rumah adiknya malam-malam. Tapi tetap tidak dibukakan pintu. Karena hubungan cinta mereka sudah diketahui keluarga, Subandi memang kerap datang ke rumah Nuryanti.

“Terutama saat pulang kerja pasti mampir ke Kepanjen,” katanya.

Subandi juga kerap meminta Yanti, panggilan akrab almarhum untuk memasak buat anak-anaknya yang di Bantur. “Terus kalau minta dimasakan, maunya yang enak-enak gitu,” kenangnya.

Selain dapat tambahan tugas memasak buat anak Subandi,  Yanti juga kerap ditinggali baju kotor dalam jumlah banyak untuk dicucikan. “Saya sampai cemburu ke adik saya. Kok mau. Padahal tidak dibayar,” katanya.

Tapi karena saat itu masih saling mencintai, semua itu terabaikan oleh Yanti.
Yang tidak diketahuinya kakak kandungnya adalah kelanjutan hubungan Subandi-Yanti setelah putus.

Sebab, Minggu, 3 Maret 2013, seorang tukang becak melihat Yanti masuk ke mobil jip warna hitam yang disopiri Subandi di sebuah jalan dekat rumah Yanti. Tukang becak itu tahu Subandi habis membeli roti di toko itu dan kemudian masuk mobil. Tak lama kemudian Yanti menyusul datang.

“Subandi naik mobil jip hitam itu pinjaman temannya. Sebab mobilnya, Taft Hunter warna merah sudah dijualnya,” tutur Ros’iah. (Surya/ Sylvianita Widyawati)

Baca juga:

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved