Sabtu, 4 Oktober 2025

Bangunan Terancam Longsor, Ratusan Murid dalam Bahaya

Ratusan murid SD Sugih Mukti di Kampung Paranggong, Desa Sugih Mukti, Kecamatan Pasirjambu,

Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Ratusan murid SD Sugih Mukti di Kampung Paranggong, Desa Sugih Mukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, ada dalam bahaya. Bangunan SD tersebut berada di tepi dinding tebing setinggi lima meteran yang terancam longsor. Pantauan Tribun di lokasi, Jumat (15/3/2013), tembok sekolah retak-retak di beberapa bagian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan, mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan berupa 12 bronjong, yang diletakkan di sisi sekolah dengan tebing dengan ketinggian sekitar lima meter.

"Bronjong-bronjong ini sebagai penahan sementara agar tanah tidak longsor. Kalau hujan, kami imbau agar kegiatan belajar dan mengajar dihentikan sementara. Tapi, masalahnya, di lokasi sering hujan," ujarnya kepada Tribun di Soreang, Jumat (15/3/2013) siang.

Marlan mengakui, kondisi bangunan sekolah ini juga memprihatinkan. Sebagian besar gentingnya sudah rusak, atau hilamng. Kalau hujan, air masuk ke ruang kelas. Kegiatan belajar dan mengajar tetap harus dihentikan.

"Selain terancam longsor, gentingnya juga kan banyak yang hilang. Jadi sebagian tidak beratap. Dinding-dinding bangunan banyak yang sudah retak, diduga akibat pergeseran tanah di bawahnya. Sedangkan gentingnya itu akibat angin besar sekitar tiga pekan lalu," katanya.

Bangunan sekolah itu terdiri dari empat kelas, dengan 230 siswa sekolah dasar. Kalau sore, bangunan ini digunakan tempat belajar mengajar tingkat SMP. Semua ruangan dindingnya mengalami retak, dan plafonnya juga rusak.

"Bronjong itu sebagai penahan sementara. Sepertinya tidak akan kuat untuk menahan lama. Apalagi air masih terus keluar dari selah-selah karung. Kami khawatir longsor kalau hujan," ujarnya.

Menurutnya, solusi satu-satunya sebagai penahan longsor adalah dibikin kirmir. Penahan itu nantinya akan dibangun sepanjang tujuh meter dengan ketinggian lima meter. Saat ini BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung.

"Saya masih menunggu laporan dari petugas di lapangan. Surat juga kan butuh tandatangan kepala desa dan camat. Setelah itu akan ditindaklanjuti, dengan berkoordinasi bersama Disdikbud. Selain dikirmir, sekolah juga harus diperbaiki retakan dinding dan atapnya," kata Marlan.

Baca juga:

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved