Solar Mulai Sulit Diperoleh di Pelalawan
- Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar mulai sukar diperoleh di Kabupaten Pelalawan, sejak satu pekan terakhir

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru Johanes
Truk Antre Hingga Sembilan Jam
TRIBUNNEWS.COM PANGKALAN KERINCI, - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar mulai sukar diperoleh di Kabupaten Pelalawan, sejak satu pekan terakhir. Terbatasnya ketersediaan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengakibatkan puluhan unit mobil mengantre bak ular.
Pantauan Tribun di lapangan, Rabu (27/2/2013), tampak puluhan kendaraan berbahan bakar solar berderet di sepanjang Jalan Lintas Timur Kota Pangkalan Kerinci. Semua mobil bongsor terdiri dari truk fuso hingga kontainer, menunggu giliran pengisian minyak di SPBU.
Antrean tergolong panjang, kendaraan berbaris mulai bibir pintu masuk SPBU hingga gedung Gerai Makan, berjarak ratusan meter. Bahkan, para pengemudi telah mengantre sejak Selasa malam hingga Rabu pagi. Namun belum juga keluar dari SPBU, lantaran belum dapat giliran mengisi.
"Mau kemana lagi, terpaksa menunggu di sini. Isi tangki juga tinggal sedikit. Kalau pergi ke SPBU lain pasti tidak cukup, selain itu keluar payah, karena di depan dan di belakang di halangi mobil," ungkap Syaiful (37), sopir truk pengangkut kayu, kemarin.
Sopir lainnya, Heriyanto (42), mengatakan, pekerjaan mereka terganggu dengan minimnya ketersediaan solar ini. Ia dan rekannya yang lain telah antre tujuh hingga sembilan jam di SPBU. Seharusnya, waktu selama itu dapat dimanfaatkan mengangkut barang dalam satu trip dan upah mereka terima bertambah. Alhasil, pendapatan mereka berkurang lantaran terjebak antrean panjang.
Sopir yang mengantre di SPBU itu menuturkan keluhan serupa. Demikian di SPBU Jalan Lintas Timur Kilometer 55. Namun antrean tidak sepanjang di SPBU kota. Lantaran tempat parkir minim dan tepat berada di pertigaan jalan lintas, sehingga sulit mencari tempat antre.
Pemandangan serupa terlihat di SPBU jalan poros Langgam Kilometer 5, antrean kendaraan besar hingga menutupi kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), berada tidak jauh dari lokasi pengisian bahan bakar.
Di SPBU ini, konsumen memang kebanyakan kendaraan besar dengan bahan bakar solar.
"Memang dari Pertamina sudah dibatasi ke kita. Jadinya langka dan antre panjang. Kami juga tidak tahu alasannya, mungkin manajer bisa bapak tanya," ungkap seorang perempuan petugas pengisian BBM, di tengah kesibukannya.
Pengawas lapangan SPBU 14-283-692, di KM 5 Jalan Langgam, Hendi, mengakui, selama dua pekan terakhir ini ada pengurangan jatah pasokan solar ke SPBU. Biasanya, mereka menerima pasokan solar dari Pertamina 60 ton liter. sedangkan dalam dua pekan ini jatah solar dikurangi menjadi 40 ton liter. Informasinya akan kembali diturunkan menjadi 20 ton liter.
Dengan pengurangan pasokan solar, maka pengelola SPBU membuat kebijakan pembatasan pengisian BBM jenis solar, biasanya tidak dibatasi. Namun saat ini untuk satu kendaraan hanya dijatah 150 liter solar, ini dilakukan agar ada pemerataan bagi pelanggan atau masyarakat. (joe)
Baca Juga :
- Wawali Magelang Berharap Damai Pada Istrinya 11 menit lalu
- Lokasi Kecelakaan Maut di Ciloto Terkenal Angker 22 menit lalu
- Pedagang Daging Pasar Segiri Mengaku Merugi 28 menit lalu
- Hulman Sitorus Dilaporkan ke KPK 34 menit lalu