Orangtua Pilih Beri Uang, Padahal Lebih Sehat Bekal Makanan
Banyak anak mengonsumsi jajanan di sekitar sekolah yang belum tentu sehat karena orangtua memilih memberikan uang daripada bekal makanan dari rumah.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya anak yang tak sehat, salah satunya diduga terpicu dari sikap orangtua. Tidak sedikit anak mengonsumsi jajanan di sekitar sekolah yang belum tentu sehat karena orangtua memilih memberikan uang daripada bekal makanan dari rumah.
Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 18 persen anak yang membawa bekal ke sekolah. Sementara 60 persen diberikan uang jajan oleh orangtuanya dari Rp 500 hingga Rp 20.000 dengan rata-rata uang jajan dalam sehari Rp 2000 hingga Rp 5000.
Kebiasaan orangtua memberikan uang saku itu membuat anak rentan terkena masalah kesehatan karena jajanan di luar sekolah bisa mengancam kesehatan anak karena banyak menandung zat aditif seperti pewar tekstil, pewarna, dan bahan pengawet.
"Banyaknya jajanan tidak sehat di sekitar sekolah harus menjadi perhatian semua pihak khususnya orangtua dan guru," tutur dr. H. Tb. Rachmat Sentika, SpA, MARS, dari IDAI yang juga staf Ahli Menko Kesra Bidang Pencapaian Pembangunan Milenium (MGG's) di Jakarta saat acara Tupperware, Rabu (20/2/2013).
Kondisi ini diperparah dengan berbagai temuan ahli, yang menilai jajanan yang mengandung borax maupum zat pewarna tekstil Rhodamin B.
Untuk itu,Rachmat menyarankan orangtua memperhatikan hal berikut ini untuk mengetahui jajanan yang sehat untuk anak, seperti seperti karbohidrat sekitar 20-30 persen dengan cari jajanan yang banyak mengandung tepung terigu).
Harus ada sumber protein sekitar 40 persen seperti ikan, tempe, tahu dan sebagainya). Sisanya harus ada sumber lemak, vitamin dan mineral. (Eko Sutriyanto)
