Jumat, 3 Oktober 2025

Nasib Anas di Demokrat

Aroma Pelengseran Anas Semakin Menguat

Sehari jelang Rapimnas Partai Demokrat aroma pelengseran Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum semakin kuat tercium.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Aroma Pelengseran Anas Semakin Menguat
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum saat hadir pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Demokrat Provinsi Sumsel, di Aula Asrama Haji, Palembang, Jumat (15/2/2013). Sebelum membuka secara resmi rangkaian acara, Anas sempat memimpin langsung prosesi mengheningkan cipta. Kedatangan Anas didampingi oleh petinggi partai, Saan Mustofa dan Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Selatan, Ishak Mekki. TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Sehari jelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat Minggu 17 Februari 2014 di Hotel Sahid, Jakarta, aroma pelengseran Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum semakin kuat tercium.

Paling tidak hal ini, dicium oleh loyalis Anas, yang tergabung dalam
Petisi Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi beranggotakan DPC Demokrat Pasaman Barat, DPC Buol dan DPC Dharmasraya.

"Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum adalah produk konstitusional kongres PD di Bandung yang sah. Melengserkan Anas Urbaningrum dari jabatan Ketum adalah inkonstitusional," tegas beberapa DPC yang tergabung dalam Petisi Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi itu dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/2/2013).

Sementara itu, Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum DPP Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Tinggi apapun keputusan yang diambil untuk Partai.

"Dengan teguh kami berkeyakinan bahwa perubahan atau pergantian kepemimpinan partai bukanlah tujuan," tegas dia kepada Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (16/2/2013).

"Namun tak bisa dihapus sebagai kemungkinan," sambungnya.

Karena menurutnya, mengapa tidak, sepanjang keputusan adanya nahkoda baru itu sepenuhnya merupakan konsekuensi dari keperluan penyelamatan, pembersihan dan penataan partai.

"Serahkan sepenuhnya pada majelis tinggi. Apapun yang terbaik kami mendukung," ujar Didi.

Dia tegaskan pula, niat baik dan apa yang terbaik demi pemulihan dan penyelamatan partai kalau memang diperlukan, tentu haruslah dipatuhi. Meskipun akhirnya langkah pergantian nahkoda harus diambil Mejelis Tinggi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved