Nasib Anas di Demokrat
Mahfud MD Akui Ditawari Gantikan Anas Urbaningrum
Tawaran itu datang setelah Anas diminta SBY konsentrasi pada kasus hukumnya.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku mendapat tawaran untuk menggantikan Anas menjadi Ketum Demokrat. Tawaran itu datang setelah Anas diminta SBY konsentrasi pada kasus hukumnya.
"Saya memang mendapat tawaran itu dari Pak Sarundajang (Sinyo Harry Sarundajang), anggota Dewan Pembina Demokrat," kata Mahfud usai sarasehan nasional bertema Sinyalemen Kebangkitan Kembali Gerakan Komunisme di Indonesia di Aula Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (12/2) siang kemarin.
Meski demikian, Mahfud mengaku tak akan memberikan komentar terkait tawaran itu. Sebab, tawaran yang datang saat dia berada di Manado itu masih sebatas pembicaraan biasa.
"Saya merasa tak berhak ikut campur urusan Partai Demokrat. Itu urusan internal mereka dan saya tak akan membuat kisruh di internalnya. Saya juga tak berkomunikasi apa pun dengan mereka. Seandainya berkomunikasi, saya akan lakukan di internal, bukan berkomentar di media," urainya.
Menanggapi pengakuan Mahfud itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menyangsikan tawaran posisi penting tersebut. Menurut dia, Demokrat tak butuh ketuum dari luar partai.
"Emang nggak ada orang lain di internal? Apa hebatnya Mahfud MD?" kata Max di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Max mengatakan, Sinyo Harry Sarundajang tak memiliki kapasitas untuk menawarkan posisi ketum kepada siapa pun. Sebab, Ketum Demokrat diputuskan melalui kongres atau kongres luar biasa. "Dia kan nggak punya kapasitas," tegas Max.