Jumat, 3 Oktober 2025

Kementerian Pertanian Klaim Temukan Antivirus Flu Burung

Kementerian Pertanian telah menemukan antivirus untuk mencegah penyebarannya.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Kementerian Pertanian Klaim Temukan Antivirus Flu Burung
TRIBUN KALTIM/NEVRI
Tim kesehatan Pelabuhan menuntun kedua Anak Buah Kapal (ABK) yang terjangkit penyakit menular Flu Burung keluar dari Kapal Queen Soya menuju tenda khusus evakuasi saat Simulasi Penanggulangan Public Health Emergency Of Internasional Concern (PHEIC) di Pelabuhan Samarinda, Selasa (25/9/2012). Simulasi PHEIC disaksikan kepala sub Direktorat Jenderal Karantina Kesehatan (Karkes) Direktorat Jenderal Pengendalian Lingkungan (Ditjen PP dan PL) Kementrian Kesehatan RI, dr Zahimir Setiawan, Wawali Samarinda Nusyirwan Ismail Kepala Adpel Samarinda Bay M Hasani, Perwakilan KPPP. (TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran virus AI clade 2.3.2 atau flu burung yang telah menyebabkan 150.000 itik mati per 27 Desember 2012, nampaknya akan segera teratasi. Kementerian Pertanian telah menemukan antivirus untuk mencegah penyebarannya.

Dalam waktu dekat ini, mereka mengandeng pihak swasta untuk memproduksi secara massal. Untuk mengatasinya masalah virus ini, setidaknya diperlukan 2,5 juta kapsul yang akan diberikan kepada peternak.

"Kerja sama dengan perusahaan swasta perlu dilakukan karena kami tidak mungkin mampu memproduksinya sendiri. Nantinya akan kami berikan gratis formulanya sehingga bisa diperbanyak lebih cepat," tutur Rusman Heriawan, Menteri Pertanian, Jumat (4/1/2013).

Temuan antivirus yang di luar negeri belum ada ini merupakan prestasi yang tinggi. Yang perlu dilakukan adalah dengan memproduksi secara masif dan massal. "Kalau memang sudah diproduksi tinggal kita berikan ke peternak. Setelah diproduksi disebarkan segera," katanya.

Perkembangan virus avian influenza subtipe H5N1 akhir-akhir ini menimbulkan banyak kematian pada itik yang diduga disebabkan oleh adanya introduksi virus AI clade 2.3.2.

Berdasarkan hasil penelitian Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet) Badan Litbang Pertanian, kedelapan gen virus AI clade 2.3.2 ini berasal dari sumber luar negeri, sehingga kemungkinan besar virus ini bukan merupakan hasil mutasi virus AI clade 2.1 (2.1.1; 2.1.2; dan 2.1.3) yang telah menginfeksi unggas dan manusia.

Meski memiliki tingkat keganasan yang sama dengan sub kelompok 2.1.3, virus clade 2.3.2 menyerang itik yang habitatnya hidup di air. Kondisi ini harus diwaspadai mengingat beragamnya sifat air yang mengalir ke berbagai tempat.

Penularan melalui air dimungkinkan asal ada kontak virus dengan mukosa. Namun, sejumlah faktor memengaruhi tingkat penularan baik tingkat konsentrasi virus dalam air, mudahnya virus mati terkena sabun atau deterjen, dan daya tahan tubuh manusia.

Daerah rawan penyebaran flu burung clade 2.3.2 yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Lampung, Riau, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved