Jalur Alternatif Caruban - Kota Madiun Terendam Banjir
"Saya tak berani melintasi banjir, karena airnya tinggi takut masuk mesin dan mobil jadi mogok," terang warga Desa/Kecamatan Wonoasri,
Laporan dari Sudarmawan Panca wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,MADIUN- Jalur altenatif Caruban - Kota Madiun di Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun terendam banjir setinggi 1 meter, Kamis (27/12) malam.
Selain banjir air kirim dari lereng Gunung wilis itu, juga disebabkan luapan sungai Wuluh dan sungai Kunci yang mengalami pendangkalan. Akibatnya, jalur alternatif yang biasa dilalui kendaraan roda dua, empat dan kendaraan beroda lebih dari empat itu, tak bisa dilalui dari Madiun maupun dari Caruban.
Untuk pengguna kendaraan dari Madiun sebagian besar balik kanan melalui Jalur Dimong - Balrejo. Sedagkan dari arah Caruban balik kanan melalui jalur propinsi Surabaya - Madiun.
Salah seorang pengguna jalan, Suyanto (45) mengatakan terpaksa balik kanan karena banjir setinggi 1 meter itu, membuat mobilnya tak bisa memaksakan diri melintasi banjir itu. Selain takut mogok, juga disebabkan takut air banjir masuk ke mesin mobil.
"Saya tak berani melintasi banjir, karena airnya tinggi takut masuk mesin dan mobil jadi mogok," terang warga Desa/Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun kepada Surya, Kamis (27/12/2012) malam.
Hingga kini, banjir itu masih menggenangi ratusan rumah setempat. Sebagian warga masih sibuk menyelamatkan barang berharganya untuk ditaruh di tempat yang lebih aman, yakni sejumalh tempat yang lebih tinggi.
Sementara, salah seorang petugas Tagana Kabupaten Madiun, Didik Setyanto menegaskan banjir di jalan raya itu mencapai sepanjang 2 kilometer.
"Kalau kendaraan dari arah Madiun maupun dari Caruban melalui jalur lainnya. Karena sudah tak bisa dilewati sejak pukul 18.00 WIB tadi," tandasnya di lokasi kejadian.