Kemendag Gandeng Ormas Wujudkan Konsumen Cerdas
Kementerian Perdagangan menggandeng beberapa organisasi massa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan menggandeng beberapa organisasi massa (Ormas) di Indonesia untuk mendukung upaya mewujudkan konsumen cerdas.
Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Nus Nuzulia Ishak mengatakan, ormas memiliki potensi yang besar untuk memotivasi masyarakat dengan 'bahasa komunitas' mereka. Komunitas konsumen yang well educated diharapkan menjadi jembatan untuk memotivasi lingkungannya agar menjadi konsumen-konsumen cerdas yang well informed .
Demikian disampaikannya di hadapan beberapa Ormas Islam dalam acara media hearing dengan tema 'Kolaborasi Kemendag dan Organisasi Massa (Ormas) dalam Edukasi Konsumen', Senin (17/12/2012), di Kantor Kementerian Perdagangan.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah Syafrudin Anhar, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid, Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Umum PP Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Iffah Budiningsih, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) M Faisal Badroen, serta Ketua Majelis Ekonomi dan Tenaga Kerja PP 'Aisyiyah Latifah.
Ormas Islam yang menyambut baik fasilitasi Kemendag ini, yaitu Muhammadiyah (PP
Muhammadiyah, PP 'Aisyiyah), Nahdlatul Ulama (PP NU, PP Muslimat dan PP Anshor), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT).
Sementara itu, Ketua Majelis Ekonomi Muhammadiyah, Syafrudin Anhar menyatakan program konsumen cerdas sejalan dengan kiprah organisasi tersebut.
"Edukasi konsumen cerdas, sangat baik mengajarkan untuk menegakkan yang hak dan menjalankan yang wajib, teliti dalam mengonsumsi pangan yang sehat dan halal, mengajarkan hidup hemat dan tidak boros, serta mendukung upaya negara untuk menertibkan pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Dukungan juga datang dari Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI, M. Faisal Badroen yang menyatakan bahwa MUI akan berperan sebagai akselerator dan fasilitator dalam kerjasama dengan Kemendag bersama para anggota MUI dan Perguruan Tinggi Islam lainnya.
Lebih lanjut Syafrudin dari Muhammadiyah menegaskan melalui kecerdasan mengonsumsi produk yang memenuhi standar keamanan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan (K3L), akan berdampak bagi peningkatan permintaan produk dalam negeri skala Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang basisnya banyak di PP Muhammadiyah dan PP ‘Aisyiyah".
Baca juga:
- Ekspor Jabar Diprediksi Melambat
- KKP Canangkan Kawasan IndustriaIisasi Perikanan Terpadu.
- Dapat Anggaran Rp 18 Triliun, KESDM Percepat Belanja Negara
- Penyerapan Anggaran KESDM Hanya Mencapai 80 Persen