Jumat, 3 Oktober 2025

Sutan Bhatoegana Vs Pendukung Gus Dur

Anas Urbaningrum Minta Maaf Atas Pernyataan Sutan

Partai Demokrat (PD) menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan Ketua Departemen ESDM Partai Demokrat Sutan Bhatoegana.

zoom-inlihat foto Anas Urbaningrum Minta Maaf Atas Pernyataan Sutan
Tribunnews.com/Herudin
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Partai Demokrat (PD) menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan Ketua Departemen ESDM Partai Demokrat Sutan Bhatoegana.

Permintaan maaf Anas terkait pernyataan Sutan yang mengatakan, pemerintahan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilengserkan karena terlibat skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate dinilai menyalahi ranah hukum.

"Saya Ketua Umum DPP PD Mohon Maaf. Meski Sutan Bhatoegana bicara sebagai personal, tetapi Sutan tidak bisa dipisahkan dari PD," ungkap Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, Jakarta, Selasa (27/11/2012).

Sutan, lanjut Anas juga sudah menyampaikan, tidak ada maksud menghina dan merendahkan Gus Dur. "Atas dasar itu, sebagai Ketum PD, sebagai bagian dari keluarga besar NU, dan sebagai pengagum Gus Dur, saya menyampaikan permohonan maaf kepada almarhum Gus Dur, keluarga, pengikut dan warga NU," kembali Anas menyampaikan.

Anas mengajak semua pihak berpegang pada etika dasar kepada para pemimpin. Bahwa kepada para pemimpin yang sedang memegang amanah dan kepada para mantan pemimpin, untuk menghormati dan memuliakannya.

Menurutnya Gus Dur adalah mantan Presiden, guru bangsa, ulama besar, cendikiawan terkemuka. Bukan saja di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.

"Bahkan saya ingin mengajak kita semua mengembangkan dan mengamalkan secara benar dan konsisten pemikiran dan ajaran Gus Dur yang bermanfaat memajukan bangsa. Gus Dur adalah bagian yang terhormat dalam sejarah perjalanan Indonesia."

"Semoga semua amal bakti dan kebajikan beliau diterima sebagai amal baik di sisi Allah SWT," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pernyataan Ketua Departemen ESDM Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menuai kecaman dari kalangan nahdliyin.

Tudingan bahwa pemerintahan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilengserkan karena terlibat skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate dinilai menyalahi ranah hukum.

"Pernyataan Soetan Bathoegana mengenai Gus Dur beberapa saat lalu merendahkan akal budi dan ingatan publik. Ia mengabaikan SP3 yang diterbitkan Jaksa Agung bahwa Gus Dur bersih dari kasus Bruneigate dan Buloggate. Hal itu sudah terbukti. Yang belum terbukti justru Kasus Century," tegas Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa, M Nabil Haroen, Senin (26/11/2012).

Sutan, ungkapnya, cuma mencontoh dan mengulangi kemalasan politik yang biasa dipakai untuk pengalihan isu. Dengan begitu, Nabil mencermati sang politisi tak hanya melecehkan Gus Dur, tapi memaksa Gus Dur untuk menutupi kekeruhan yang terjadi di rezim pemerintahan yang berkuasa saat ini.

"Bhatoegana jelas sedang berkubang di air yang keruh. Dan bukan hanya Bhatoegana yang berkubang di kekeruhan itu. Jika Bhatoegana tidak segera mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka, saya khawatir itu akan memancing kemarahan besar Nahdliyin. Dan kalau itu terjadi, kami tidak akan bisa membendungnya," tegas Nabil.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam sebuah acara talk show di sebuah televisi bersama mantan Juru Bicara Gus Dur, Adhie Masardi, Sutan menyebutkan, Gus Dur semasa menjadi presiden pernah tersandung masalah hukum, yakni Buloggate dan Brunaigate sehingga lengser.

Kalangan nahdliyin menilai pernyataan tersebut tidak sekedar melecehkan Gus Dur, melainkan juga memaksa Gus Dur untuk menutupi kekeruhan yang terjadi di rezim pemerintahan saat ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved