Minggu, 5 Oktober 2025

Produksi Sampah Bone 324 Kubik Perbulan

Produksi sampah di Kabupaten Bone saat ini telah mencapai 324 kubik per bulan, sementara armada yang ada hanya 28 unit.

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Produksi Sampah Bone 324 Kubik Perbulan
net
ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mahyuddin

TRIBUNNEWS.COM, WATAMPONE - Produksi sampah di Kabupaten Bone saat ini telah mencapai 324 kubik per bulan, sementara armada yang ada hanya 28 unit. Tingginya produksi sampah ini akan sulit ditangani jika partisipasi masyarakat rendah.

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Dinas Pengelola Kebersihan, Pertamanan dan Pemakamanan Kabupaten Bone Andi Winarno, Kamis (8/11/2012).

"Tidak bisa kalau hanya Kantor Kebersihan sendiri saja yang menangani sampah, karena sarana dan anggaran sangat terbatas. Selain masyarakat, instansi lain juga harus turut membantu," ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk menanggulangi tumpukan sampah, pihaknya melibatkan pemerintah kecamatan yang ada dalam Kota Watampone dan pihak perbankan agar kebersihan, keindahan dan keasrian dalam Kota Watampone dapat selalu terjaga. Winarno mengatakan, saat ini pihaknya intens melakukan komunikasi dengan camat yang ada dalam kota, selain itu ia juga membangun komunikasi dengan pihak perbankan.

"Alhamdulillah setelah kita bangun komunikasi banyak bank yang menyumbang, ada yang sumbang bibit pohon, tempat sampah, dan sumbangan lainnya," kata Winarno.

Menurut Winarno, pihaknya selalu siap membantu masyarakat yang menggelar kerja bakti baik personel maupun alat yang dibutuhkan. Karena jika tidak ada peran serta masyarakat, maka Bone tidak bisa lagi diharapkan mendapatkan piala adipura, yang sejak dua tahun terakhir ini tidak diperoleh Kabupaten Bone.

"Anggaran tahun 2007 saja untuk kebersihan mencapai Rp 3,5 miliar. Sementara sekarang hanya Rp 2,1 miliar. Padahal jumlah penduduk dan perumahan semakin membengkak, sehingga produksi sampah semakin meningkat. Kalau tidak ada peran serta masyarakat, maka kebersihan di Bone sulit tercipta seperti dulu," Winarno menjelaskan.

Sementara itu, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bone Ahmad Agus mengatakan, Kantor Pengelola Kebersihan harus kreatif dan mampu menggalang partisipasi masyarakat untuk menyukseskan program kebersihan Bone.

Menurut Agus, kebersihan, tidak hanya menjadi tanggung jawab Kantor Pengelola Kebersihan saja, tetapi semua eleman masyarakat, namun Kantor Kebersihan lah yang harus mengambil bagian terdepan dan berupaya untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kebersihan dan keindahan lingkungan.

Baca Juga:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved