Sanitasi
40 Persen Penduduk Dunia Bingung Pipis dan Buang Hajat
Masalah pipis dan buang hajat masih dirasakan 40 persen penduduk dunia karena terbatasnya fasilitas toilet sehat.
Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Pentingnya fungsi toilet bagi kita adalah hal yang tak bisa disangkal. Bayangkan hidup kita tanpa adanya toilet!
Meski demikian, sekitar 2.6 milliar orang, setara 40 persen penduduk dunia, hidup dalam keadaan menyedihkan karena terbatasnya akses pada toilet yang layak.
Minimnya toilet yang layak memaksa orang-orang tersebut, yang umumnya tinggal di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, untuk buang air kecil dan besar di area terbuka - hal yang berbahaya tak hanya bagi fisik, namun juga mental dan emosi.
Penyakit yang ditimbulkan akibat sanitasi yang buruk adalah diare. Dari 4 milliar kasus diare, 1.8 juta diantaranya berujung pada kematian, pada tiap tahunnya. Anak-anak adalah yang paling menderita, karena, 90 persen atau 1.6 juta orang yang menjadi korban adalah anak-anak berusia kurang dari lima tahun.
"Ini berarti seorang anak, kerabat, dan teman, meninggal tiap 18 detik!," tutur
Naning Adiwoso, Presiden Asosiasi Toilet Indonesia, yang juga dikenal sebagai Arsitek
Green Concept di Indonesia, Rabu (7/11/2012).
Ia mengatakan, minimnya toilet memupuskan mimpi dari seluruh generasi, situasi yang buruk yang bisa kita hapus melalui advokasi, insentif teknologi dan pendidikan sanitasi.
Sementara itu, World Toilet Organization (WTO), organisasi nirlaba global yang menjalankan berbagai program advokasi sanitasi berkelanjutan memanfaatkan momentum World Toilet Day pada 19 November untuk mengingatkan pentingnya peran toilet dalam mendukung kesehatan, martabat, dan kesejahteraan masyarakat di dunia.
Untuk mendukung kampanye tahunan ini, WTO bekerja sama dengan Water Supply and Sanitation Collaborative Council (WSSCC), untuk memperbaharui situs World Toilet Day, yang bisa diakses di http://www.worldtoiletday.org. Tujuannya, supaya orang-orang dapat menemukan informasi yang mereka perlukan agar mereka dapat ikut terlibat dalam gerakan berskala global ini.
Selain situs tersebut, tahun ini WTO juga telah meluncurkan slogan baru, "I Give A Shit", untuk menarik perhatian pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan media pada isu sanitasi yang diwakili slogan tersebut. Kesadaran mengenai WTD juga digaungkan melalui media sosial milik WTO, seperti melalui Facebook (http://www.facebook.com/WTO.org), Twitter (@worldtoilet) dan YouTube (http://www.youtube.com/OfficialWTO).
Jack Sim, Pendiri dan Direktur WTO mengatakan, sanitasi memiliki peranan yang penting untuk mengatasi kemiskinan, menciptakan kesetaraan gender, dan bahkan hingga membuat anak-anak tetap bersekolah.
Baca Artikel Menarik Lainnya
- Ada Kans Desainer Lokal Tampil di London Fashion Week 2 jam lalu
- Agar Awet, Gunakan Cat Kuku Berbahan Gel 3 jam lalu
- Ingin Roti Tipis dan Renyah? Begini Cara Membuatnya 8 jam lalu
- Gaya Cat Kuku Bond Girl Sévérine Wajib Bagi Para Fashionista Selasa, 6 November 2012
- Merayu Anak Mandiri di Hari Pertama Sekolah Tanpa Ditunggui Selasa, 6 November 2012
- Badan Kurang Tinggi, Begini Cara BCL Siasati Penampilan Selasa, 6 November 2012
- Trik Bu Menteri Biar Kelihatan Suka Berganti Baju Baru Selasa, 6 November 2012