Kamis, 2 Oktober 2025

84 Hektare Tembakau Na Oogst Terancam Kualitasnya Turun

"Ternyata minggu kemarin sudah hujan lagi, itu akan berpengaruh pada kualitas," ujarnya prihatin, Selasa (9/10/2012) .

zoom-inlihat foto 84 Hektare Tembakau Na Oogst Terancam Kualitasnya Turun
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Uum (52), seorang bandar lapangan mengiris daun tembakau yang masih hijau sebelum dijemur di tempat produksinya di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/8/2012). Ketua Kelompok Tani Tembakau Nanjungwangi ini mengeluhkan harga tembakau mole pada musim panen tahun ini merosot menjadi Rp 18.000 - 20.000 per kg, jauh dari tahun sebelumnya Rp 50.000 - Rp 60.000 per kg. Merosotnya harga tersebut diduga ulah permainan tengkulak. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM,JEMBER - Tembakau jenis Na Oogst milik petani di Jember terancam masuk kategori filler atau kategori bawah.

Hal ini disebabkan hujan yang beberapa kali turun pekan lalu. Tidak tanggung-tanggung, tanaman tembakau yang terancam turun kualitas itu mencapai 784 hektare.

Kepala Kehutanan dan Perkebunan Jember Totok Harijanto, Selasa (9/10/2012) menjelaskan,  hujan beberapa kali mulai mengguyur Jember. Hujan itu mempengaruhi kualitas tembakau jenis Na Oogst.

"Ternyata minggu kemarin sudah hujan lagi, itu akan berpengaruh pada kualitas," ujarnya prihatin, Selasa (9/10/2012) .

Tembakau Na Oogst banyak ditanam di kawasan Jember selatan. Tahun ini areal tembakau Na Oogst rakyat mencapai 2.877 hektare yang tersebar antara lain di Kecamatan Wuluhan dan Ambulu. Areal seluas itu terdiri dari 2.093 hektare tanaman lama dan 784 hektare tanaman ulang.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved