Penderita Hedrocepalus Butuh Bantuan
Biayanya memang gratis karena punya Jamkesmas.
TRIBUNJATIM.COM,TUBAN- Seorang bayi berusia 2 tahun asal Desa Laju Lor, Kecamatan Singgahan, Tuban menderita pembesaran kepala atau Hedrocepalus sejak berusia 5 bulan. Sekarang ini, kepala sang bocah terus membesar dan orangtuanya tak tahu harus berbuat apalagi karena keterbatasan ekonomi.
Bayi malang itu bernama Tabani, bocah dua tahun yang merupakan anak keempat dari pasangan suami istri Sampurno (50) dan Hanifah (45). Sampurno hanya bekerja serabutan dan Hanifah sebagai ibu rumah tangga.
Penderitaan Tabani berawal saat ia sakit panas ketika berusia 5 bulan. Anehnya, setelah panas badannya reda, kepala sang bocah berubah menjadi besar. Semakin hari, kepala itu terus membesar. Sampai sekarang ini, Tabani hanya bisa berbaring lemas di atas kasur atau sekedar di gendung ibunya karena tak mampu menyangga berat kepalanya.
Menurut Jupri (48), family dari keluarga tersebut, Tabani sudah pernah diobatkan sampai ke rumah sakit dr Soetomo, Surabaya sekitar satu tahun lalu menggunakan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Namun, ketika itu orangtuanya terpaksa harus kembali pulang karena tak mampu untuk mencukupi biaya selama menunggui di rumah sakit.
“Biayanya memang gratis karena punya Jamkesmas. Tapi kan kebutuhan lainnya juga banyak, jadi orangtuanya terpaksa membawa pulang lagi karena tak punya uang,” sambung Jupri.
Saat ini, Tabani hanya menjalani perawatan seadanya di rumahnya. Kondisi keluarga yang kurang mampu itu membuat mereka hanya bisa sabar dan berharap ada uluran tangan dari pemerintah atau dermawan untuk pengobatan sang bocah.