Dikunjungi OCA, Jatim Kandidat Tuan Rumah Asian Games
Prinsip dasarnya kami siap

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Jawa Timur yang menjadi salah satu kandidat tuan rumah Asian Games 2019 mendapat kehormatan dengan dikunjungi Olympic Council of Asia (OCA). Surabaya menjadi kota pertama yang dikunjungi rombongan OCA, Rabu (3/10/2012).
OCA dalam kunjungannya ke Jatim dipimpin langsung Vice President OCA, Lt Gen (R) Syed Arif Hasan. Dia didampingi Director International and NOC Relations OCA, Vinod Tiwari, dan anggota OCA Coordination Committee and OCA Athletes Committee, Mohammad Tayyab Ikram. Hadir juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo.
OCA datang ke Jatim dalam persiapan bidding tuan rumah Asian Games 2019 mendatang. Rombongan diterima Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Setelah mendengar pemaparan dari Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo, Arif Hasan dan rombongan diajak berkeliling venues cabang olahraga (cabor) yang ada di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Arif Hasan kepada wartawan menyebut Surabaya menjadi kota pertama yang ia kunjungi.
"Selanjutnya saya akan ke Hanoi. Terakhir baru ke Dubai," ucap pria asal Pakistan ini,Rabu (3/10/2012).
Ketiga kota inilah yang bersaing untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2019.
Saat ditanya bagaimana peluang Surabaya, Arif Hasan belum berani berkomentar. "Saya belum bisa berkomentar karena ini adalah tempat pertama, masih ada dua kota lagi yang harus dikunjungi. Saya percaya Surabaya siap untuk menyelenggarakan event ini" jelas Arif Hasan.
Soekarwo mengaku mendapat banyak masukan dari OCA, salah satunya mengenai pembagian pembiayaan antara pemerintah dan privat. Selain itu, Pakde Karwo juga mendapat gambaran mengenai presentasi bidding yang akan digelar di Makau.
"Prinsip dasarnya kami siap, tinggal konsolidasi dengan pemerintah pusat. Nanti saya akan presentasi di sidang OCA di Makau 8 November," jelas Soekarwo.
Setelah mengadakan pertemuan di Grahadi bersama Soekarwo, rombongan OCA diajak berkeliling ke beberapa venue dan Jembatan Suramadu sebagai ikon Jatim.
Selanjutnya, rombongan bertolak ke gedung basket DBL. Setelah DBL, rombongan bertolak ke Gresik untuk meninjau venues akuatik. Terakhir dalam kunjungan ini adalah Nirwana Kahuripan Sidoarjo yang direncanakan bakal dibangun delapan cabang venue.