Senin, 29 September 2025

Ibadah Haji 2012

Tanya Alamat, Pria Berlogat Lombok Rampas Uang Jamaah Haji

Kelompok penipu mulai beraksi di sekitar Masjid Nabawi Madinah. Mereka menipu, merampas, dan mencuri harta milik para calon haji asal Indonesia.

zoom-inlihat foto Tanya Alamat, Pria Berlogat Lombok Rampas Uang Jamaah Haji
kemenag.go.id
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Kelompok penipu mulai beraksi di sekitar Masjid Nabawi Madinah. Mereka menipu, merampas, dan mencuri harta milik para calon haji asal Indonesia. Korban kebanyakan calhaj yang sudah tua dan berjalan sendirian.

Dua korban terakhir adalah Muhamad Nasri (65) dan Aman Syaimun (61), keduanya dari Kloter II Lombok. Nasri tertipu dua pria berlogat Lombok yang berlagak menanyakan alamat teman yang menginap di Lukluk Mubarak. Kebetulan, Nasri juga menginap di hotel tersebut.

Kedua pria itu kemudian meminta izin melihat tanda pengenal Nasri. Karena tak curiga, Nasri pun membuka tas dan memperlihatkan tanda pengenal serta peta hotel. Saat itulah salah satu pelaku beraksi. Dengan cepat, mereka mengambil uang di tas korban. Untung saat itu yang diambil hanya senilai 160 riyal atau sekitar Rp 400 ribu.

Nasib lebih sial dialami Syaimun. Ketika pulang dari Shalat Isya di Nabawi dan berjalan pulang, dia ditemui oleh dua pelaku yang juga berlogat Lombok. Saat itu, pelaku mengajak korban naik ke mobil dan berpura-pura ingin mengantarkannya ke Lukluk Mubarak. Namun begitu naik mobil, dua pelaku kemudian merampas uang korban senilai 1.450 riyal atau sekitar Rp 4,2 juta.

''Melihat modus mereka beroperasi, pelaku tampaknya orang yang sama. Mereka kemungkinan juga berasal dari Lombok karena logat dan korban yang dipilih adalah Lombok juga,'' jelas Kepala Pengamanan Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah, Letkol (Mar) Payumi.

Payumi berharap, para jamaah tidak memisahkan diri atau tetap berkelompok ketika bepergian, baik saat ke masjid, belanja ataupun ziarah.

Dengan berkelompok, pelaku tak akan berani beraksi. Dia juga berharap para jamaah yang lebih muda untuk bersikap solider dengan terus membantu calhaj yang lebih tua. Jangan sampai calhaj yang sudah tua justru ditinggal dengan alasan lamban.

''Kalau calhaj tetap berkelompok, pelaku tidak akan berani beraksi. Pelaku ini selalu mengincar jamaah tua yang sendirian,'' tambah Payumi.(kemenag.go.id)


Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan