Ibadah Haji 2012
Alasan Keterlambatan Pesawat Masih Bisa Ditoleransi
Kepala Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari mengatakan keterlambatan pesawat yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul
Penulis:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Kepala Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari mengatakan keterlambatan pesawat yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis International Airport Madinah tidak signifikan.
Keterlambatan paling lama hanya kloter 6 Jakarta yang mengalami keterlambatan selama 1 jam. Sedangkan penerbangan lainnya hanya maksimum mengalami keterlambatan selama ½ jam.
“Yang agak terlambat agak lama hanya pada hari pertama seperti kloter pertama dari Batam dan Surabaya. Itu terjadi karena ada pengalihan rute. Ini membuat banyak hal lain pun menjadi lancar seperti persiapan catering dan sebagainya,” ujar Jauhari di Madinah, Jumat (28/9/2012).
Dirinya berharap kondisi ini bertahan sampai dengan 7 hari kedepan karena daker Madinah hanya melayani kedatangan sampai 7 hari kedepan.
Menurut Ketua PPIH Arab Saudi, Sairozy Dimyati rentang waktu keterlambatan kedatangan jemaah itu masih normal. Mekipun demikian Panitia penyelenggara Ibadah haji Daerah Kerja Jeddah akan meminta penjelasan kepada Garuda Indonesia.
Sementara itu Kadaker Jeddah, Ahmad Abdullah mengatakan saat ini sudah dilakukan revisi slot time kedatangan pesawat.
“Rasionalisasinya dari GACA (pihak yang menangani kedatangan dan kepulangan penumpang) terkait dengan rotasi pesawat, maka dilakukan revisi slot time penerbangan kloter delapan UPG Makassar,” tukasnya.
Kalau terlambat minimum 6 jam, maka jemaah akan memperoleh fasilitas di hotel, akomodasi. Garuda, lanjut Abdullah, sudah membuat kesepahaman, kalau terjadi delay akan memberi kabar, paling tidak 5 jam sebelum diberangkatkan ke bandara, jemaah tetap menggunakan hotel dimana jemaah itu menempatinya.
“Kesepakatannya sudah terbangun seperti itu. Garuda akan membayar akomodasi sekaligus mobilisasi ke bandara. Kami berusaha meningkatkan layanan yang diberikan PPIH dan Garuda,” tuturnya.
Sekjen Kementrian Agama, Bahrul Hayat mengatakan kasus keterlambatan penerbangan pesawat yang mengangkut jemaah haji akan dijadikan catatan bagi kementrian agama atas pelayanan dua maskapai penerbangan yang digunakan untuk mengangkut jemaah haji yaitu Garuda Indonesia Airwasy dan Saudi Ailines.
“Kami sudah memberikan catatan kepada kedua maskapai penerbangan atas keterlambatan-keterlambatan kedatangan jemaah haji di bandara di Arab Saudi yaitu di Jeddah dan Madinah. Saat ini alasan dan batas keterlambatan masih dalam tahapan bisa ditoleransi, namun kalau sudah keterlaluan kami akan menegur kedua maskapai penerbangan,” ujar Bahrul Hayat.
Klik: