Parpol Terkorup
Nurul Arifin Ingatkan Dipo Alam
Partai Golkar mempertanyakan Sekretariat Kabinet Dipo Alam yang merilis daftar pejabat politikus.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Partai Golkar mempertanyakan Sekretariat Kabinet Dipo Alam yang merilis daftar pejabat politikus. Dalam hal ini Partai Golkar paling banyak bermasalah dengan dugaan korupsi.
Pernyataan Dipo Alam itu sendiri menurut Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin adalah tidak etis. Karena itu bukan tugas pokok dan fungsi Seskab.
"Bukan tupoksi atau wilayahnya. Hal inipun tidak etis. Hendaknya ini menjadi wewenang Kemendagri," tegas Nurul menanggapi rilis Seskab tersebut, kepada Tribun, Jakarta, Sabtu (29/9/2012).
Bahkan, tegas Nurul, Kementerian Dalam Negeri sendiri tidak pernah menyinggung soal partai menyangkut kepala daerah dan birokrat yang korup.
Belum lagi, menurut Nurul, jika mau ditelisik lebih jauh lagi mengenai pernyataan Dipo sendiri. Nurul tegaskan, kepala daerah dan birokrat adalah bagian dari pemerintah. Artinya artibut kepartaian dicopot saat dilantik.
"Ketika mereka dilantik, maka atribut kepartaian yang melekat pada dirinya sudah ditanggalkan dan mereka menjadi bagian dari pemerintahan," ungkap Politisi Golkar ini.
Itu berarti, jika organ pemerintah itu melakukan tindak korupsi maka yang harus dipertanyakan adalah kemampuan leadership dari pemimpinnya yang tidak dapat mengendalikan perilaku koruptif tersebut.
Kalau itu yang terjadi, tegas dia, ini bukti ketidakmampuan pemerintah mengawasi aparat di bawahnya.
Terkait itu pula, Dipo Alam adalah bagian dari pemerintah dan merupakan pejabat negara yang seharusnya melakukan koreksi terhadap kasus-kasus tersebut.
"Bukan hanya cari panggung dengan menjual isu yang belum jelas perkaranya," kritiknya.
"Partai tidak ada urusannya dengan perkara-perkara korupsi yang terjadi di lingkup pejabat negara tersebut," tegas dia menambahkan.
Karena itu, Nurul menegaskan Dipo Alam tidak perlu membawa-membawa partai.
"Tanyakan saja kepada pemerintah mengapa mereka tidak dapat sanggup mengendalikan perilaku korup aparat di bawahnya," terang dia kemudian menanggapi rilis Seskab tersebut.
Karena itu, Nurul menyarankan agar Dipo Alam lebih hati-hati memberikan pernyataan. Sebab pernyataan Dipo ini bak menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. "Pak Dipo sebaiknya lebih hati-hati membuat pernyataan," saran Nurul.