Selasa, 30 September 2025

Ekspansi Bank di Jambi Masih Relatif Sedikit

Pertambahan jumlah bank baru di Jambi dalam dua tahun terakhir terbilang sedikit. Catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Pertambahan jumlah bank baru di Jambi dalam dua tahun terakhir terbilang sedikit. Catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, dalam kurun 2010-2012, terjadi pertambahan enam bank.

"Terkait ekspansi bank belum begitu banyak. Tahun 2011 ada 27 bank umum, tahun 2012 bertambah dua bank umum, jadi ada 29 bank umum. Selama tiga tahun terakhir 2010-2012 bertambah enam bank di Jambi. Bank umum itu bank swasta nasional," kata M Seto Pranoto, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi akhir pekan lalu kepada Tribun Medan (Tribun Network).

Saat ini, secara kelembagaan jumlah bank dan kantor bank yang beroperasi di Provinsi Jambi hingga triwulan II-2012 tercatat 29 bank umum dan 15 BPR. Dari jumlah tersebut terdapat 293 kantor bank umum dan 24 kantor BPR.

Dari 29 bank umum, 23 bank adalah bank konvensional, termasuk di antaranya 1 bank pembangunan daerah, dan 6 bank syariah.

Ditanya mengenai DPK menurut Seto, sejauh ini terhimpun Rp 17,5 triliun dana pihak ketiga. Sedangkan kredit yang disalurkan sampai akhir Juli 2012, Rp 17,3 triliun dan terbilang cukup tinggi.

Untuk kredit macet atau NPL masih di angka 1,72 persen. Adapun mengenai fungsi intermediasi, menurut Seto persentasenya sudah meningkat. Intermediasi Juli 2012 dana pihak ketiga.

"Sejauh ini fungsi intermediasi bagus, meningkat. Kalau yang disalurkan saja dari tahun 2009 kreditnya baru Rp 9 triliun, 2012 sampai Juli sudah Rp 17,3 triliun," katanya.

Jumlah bank dengan jumlah kredit yang disalurkan berkorelasi positif. Kota Jambi sebagai wilayah yang paling banyak terdapat kantor bank, penyaluran kreditnya paling tinggi, disusul Bungo.

"Korelasi jumlah bank di kabupaten dengan jumlah penyaluran kredit, yang paling banyak Kota Jambi Rp 11,2 triliun, nomor dua di Bungo Rp 1,3 triliun, lalu Batanghari Rp 1,2 triliun, Merangin juga Rp 1,2 T, hanya Tanjab Timur dan Tebo sebagai kabupaten baru masih di bawah Rp 200 miliar," katanya. Dari jumlah tersebut, kredit modal kerja dan konsumsi mendominasi.

Baca Juga:

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved