Sampoerna Foundation Lakukan Gerakan Indonesia Berkibar
Wujud kepedulian Putera Sampoerna Foundation terhadap kualitas pendidikan bangsa adalah
TRIBUNNEWS.COM.SURABAYA - Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang dengan 237 juta warga masyarakatnya saat ini memiliki kualitas pendidikan di bawah rata-rata negara berkembang lainnya.
Lebih dari 1,5 juta anak setiap tahun tidak dapat melanjutkan sekolah dan sebanyak 54 persen guru masih memiliki standar kualifikasi yang rendah. Belum lagi 13,19 persen gedung sekolah masih berada dalam kondisi buruk.
”Wujud kepedulian Putera Sampoerna Foundation terhadap kualitas pendidikan bangsa adalah dengan membuat program dan gerakan sosial bernama Gerakan Indonesia Berkibar ini,” kata Sandra Darmosumarto, Public Relations Manager Putera Sampoerna Foundation, Selasa (18/9/2012).
Terkait dengan hal tersebut, Putera Sampoerna Foundation menyelenggarakan talkshow bertopik Guruku Pahlawanku, Lentera Abad 21. Talkshow yang diadakan di beberapa kota besar ini akan membahas bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
”Kami sudah menjalankan program ini di Makassar dan Palembang, berikutnya Surabaya dan masih akan berkelanjutan di berbagai kota lainnya,” ujar Sandra.
Talkshow di Surabaya akan diadakan di Executive Meeting Room, Ground Floor, Gramedia Expo, pukul 09.30 hingga 12.00, Kamis (20/9/2012). Pembicaranya Yoris Sebastian, pendiri OMG Creative Consulting, dan Monique Hardjoko, perwakilan Putera Sampoerna Foundation.
“Gerakan Indonesia Berkibar merupakan wadah kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta atau lebih dikenal dengan public-private partnership,” imbuh Sandra. Berusaha mengajak partisipasi dan kontribusi dari korporasi, baik swasta maupun BUMN, media, dan komunitas di Indonesia.
Untuk hasil yang signifikan, Gerakan Indonesia Berkibar melakukan pengembangan berbagai bidang pendidikan. Antara lain melalui Program Peningkatan Profesionalisme Guru, Program Kepemimpinan Pendidikan dan Manajemen Sekolah, Program Tata Kelola Sekolah, dan Program Lanjutan. Sehingga, kualitas guru dan sistem pembelajaran di Indonesia dapat diperbaiki secara menyeluruh.