Film Innocence of Muslims
Protes Film Innocence of Muslims di Jakarta Mulai Muncul
Aksi protes dari elemen maupun ormas Islam terhadap film 'Innocence of Muslims', mulai muncul.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi protes dari elemen maupun ormas Islam terhadap film 'Innocence of Muslims', mulai muncul.
"Terkait film tersebut, reaksi dari masyarakat sudah ada, tapi belum menunjukkan adanya gelombang aksi unjuk rasa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jumat (14/9/2012).
Polisi, lanjutnya, tidak melarang aksi demonstrasi, namun tidak diperkenankan melanggar maupun melakukan tindak pidana.
"Ada peningkatan pengamanan di seluruh Kedubes, baik terbuka maupun tertutup. Pengamanan ini dilihat dari situasi dan kondisi di Jakarta, maupun isu global yang harus tetap diwaspadai," tutur Rikwanto.
Sebanyak 500 orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat siang tadi.
HTI memprotes keras film 'Innocence of Muslims' yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.
Dalam demo itu, HTI mengutuk Pemerintah AS yang membiarkan film itu dibuat dan disebarluaskan kepada khalayak.
Bagi HTI, itu adalah perbuatan biadab yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Rasulullah SAW, kata mereka, yang hidupnya dihabiskan untuk menyebarluaskan risalah Islam, menunjukkan jalan terang tauhid kepada Manusia.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mulia, dan dimuliakan oleh lebih dari 1,5 miliar Umat Islam di seluruh dunia.
Film 'Innocence of Muslims' mengundang protes di berbagai belahan dunia. Dalam film berdurasi dua jam, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang penipu, lelaki hidung belang yang lemah, serta gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil).
Sam Bacile (56), sang pembuat film, melibatkan 59 aktor dan 45 orang kru. Menurut AP (12/9/2012), Sam adalah warga California, AS keturunan Yahudi Israel. Dengan bantuan dari 100 donatur Yahudi, Sam berhasil mengumpulkan dana 5 juta dolar AS untuk pembuatan 'Innocence of Muslims'.
Dalam wawancaranya dengan media, Sam menyatakan sengaja membuat film itu. Menurutnya, dengan film ini, kelemahan Islam dapat diekspos ke seluruh dunia. (*)
BACA JUGA