Ledakan di Depok
Polisi Buru Dua Pelaku Ledakan Bom Depok
Menurut Boy, kedua orang tersebut diduga mengetahui tentang perencanaan aksi teror bom.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih memburu dua orang yang diduga terlibat ledakan bom di Kantor Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara, Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan, dua orang yang kini diburu polisi, satu di antaranya berada di lokasi ledakan, kemudian melarikan diri.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, ada dua orang yang masih kami kejar, yaitu A dan S," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2012).
Menurut Boy, kedua orang tersebut diduga mengetahui tentang perencanaan aksi teror bom.
"Satu orang (yang dikejar) berada di lokasi ledakan saat kejadian," imbuhnya.
Sebuah ledakan terjadi di Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Belakangan diketahui, ledakan bom terkait penemuan bom di Jalan Terate VII, Tambora Jakarta Barat Rabu (5/9/2012).
Muhammad Thorik, pemilik bom, ternyata terlibat dalam ledakan bom di Depok. Hal tersebut terungkap setelah Thorik menyerahkan diri ke Pos Polisi Tambora, Minggu (9/9/2012).
Kemudian, Thorik menunjukkan gudang perakitan bom di Bojonggede, Bogor, Senin (10/9/2012). Dari penelusuran tersebut, ditangkap lah Arif yang berperan sebagai pencari rumah kontrakan untuk sang perakit bom Anwar alias Wahyu Ristanto, yang sudah meninggal dunia akibat luka bakar hebat saat ledakan bom di Beji, Depok.
Kemudian, pada Rabu (12/9/2012), Muhammad Yusuf alias Yusuf Rizaldi alias Abu Toto menyerahkan diri ke Polres Langkat, dan saat ini sudah berada bersama Densus 88 Antiteror Polri di Jakarta.
Yusuf diduga mengetahui tentang rencana teror yang disiapkan Thorik Cs. Ia merupakan orang yang menyewa tempat di Beji, yang dijadikan tempat pengobatan tradisional Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara. (*)
BACA JUGA