Ledakan di Depok
Teroris Anwar Sudah Tinggalkan Rumah Sejak 6 Bulan Lalu
Anwar alias Wahyu Ristianto menghembuskan nafas terakhir di RS Polri pada Rabu (12/9/2012) sore

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anwar alias Wahyu Ristianto menghembuskan nafas terakhir di RS Polri pada Rabu (12/9/2012) sore. Anwar luka bakar 70 persen dan tangannya diamputasi, namun nyawanya tak tertolong.
Anwar diduga warga Karanganyar, Jawa Tengah. Ia sudah meninggalkan rumah sejak enam bulan lalu. Orang tua Wahyu tidak tahu mengetahui keberadaan anaknya sejak pergi enam bulan lalu.
Wahyu yang dikenal Muhammad Thoriq dan Arif sebagai Anwar kerap mengajak untuk berjihad. Anwar kemudian menyewa sebuah rumah di Bojong Gede, Bogor yang belakangan diketahui sebagai gudang penyimpanan dan tempat merakit bom yang akhirnya meledak di sebuah rumah yang dikontrak Yusuf Rizaldi di Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan, berdasarkan alat-alat dan bahan peledak yang diamankan petugas dari rumah di Beji, Depok dan Bojong Gede diperkirakan kelompok tersebut sudah merencanakan aksi teror sejak enam bulan lalu.
"Perencanaan (teror) minimal enam bulan, hal tersebut sesuai dimana saudara W (Wahyu) yang saat ini di RS Kramat Jati, itu sudah meninggalkan rumah 6 bulan lalu," ungkap Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2012).
Dengan dipastikannya bahwa korban yang tewas di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur adalah Wahyu Ristianto. Polisi mulai bisa memastikan bahwa memang orang tersebut sudah menjadi target petugas atas keterkaitannya dengan aksi teror yang lain.
"Bila benar W yang itu, maka ada pihak-pihak yang menjadi sumber informasi pendukung, karena ini berkait dengan orang-orang lama yang sedang dilacak, tapi lama tidak muncul tapi muncul dalam kondisi di Beji ini," ungkap Boy.
Memang dalam kelompok tersebut dijelaskan Boy, bahwa Anwar memiliki kemampuan yang lebih dalam soal merakit bom dibandingkan Thoriq. Hal tersebut terlihat dari barang-barang yang ditemukan petugas di rumah kontrakan Anwar di Bojong Gede.
Namun polisi sampai saat ini masih menelusuri keberadaan Anwar alias Wahyu yang memang diduga terlibat jaringan teroris yang selama ini ada di Indonesia. "Ini dalam data, sedang dicocokan lebih dulu, kayanya ada (kaitan), namun mau diyakinkan lagi oleh tim," ungkapnya.
Beredar kabar bila Anwar pernah bergabung dengan keluarga besar Polri, Boy pun membantahnya. "Dia ini lulusan SMK," ucap Boy.
Melihat dari tempat tinggalnya yang hampir satu daerah dengan pelaku teror di Solo, Boy mengungkapkan kemungkinan Wahyu termasuk dalam jaringan Solo bisa memungkinkan. Pasalnya saat ini ada dua orang yang masih diburu polisi dalam kasus teror Solo Farhan Cs, termasuk yang masih buron adalah penyandang dananya.
"Kalau dilihat ke arah sana (domisili) apakah berkait dengan Farhan Cs karena domisili berada satu wilayah bisa saja berkait," ungkapnya.