Perajin Batik Sidoarjo Didorong Ikuti Tren Dunia
Batik punya masa depan yang prospektif.Para perajin dan desainer batik harus mengikuti tren dunia
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO- Perajin batik didorong untuk mengikuti tren dunia. Dengan begitu batik tetap menjadi daya tarik bagi masyarakat.Ini disampaikan Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar Kartasasmita, saat mengunjungi Kampung Batik Jetis di Sidoarjo,Rabu (12/9/2012).
Menurut Yultin,dengan mengikuti tren dunia,maka diharapkan masyarakat tidak menjadi bosan dengan batik.
"Batik punya masa depan yang prospektif.Para perajin dan desainer batik harus mengikuti tren dunia," jlentrehnya didampingi humas Yayasan Batik Indonesia,Titik Joko.
Harapan kepada para perajin batik ini disampaikan kala rombongan pengurus Yayasan Batik Indonesia mengunjungi sejumlah sentra batik di Kudus,Tuban dan Sidoarjo.Dari kunjungan ke sentra batik ini,Yultin mengaku lega.Sebab sentra batik yang dikunjunginya mulai menggeliat lagi setelah sempat meredup.
"Misalnya di Kudus,kondisinya mulai bagus.Begitu juga di Tuban,saya takjub dengan perajin batik yang memakai pewarna alami," bebernya.
Kondisi serupa juga ditemui,saat Yayasan Batik Indonesia berkunjung ke Kampung Batik Jetis Sidoarjo.Dari kunjungan ini,Yultin berencana mengusulkan agar Sidoarjo ditetapkan sebagai sentra batik tingkat Jawa Timur.
Sebelum berkunjung ke Kampung Batik Jetis,Yayasan Batik Indonesia juga bertemu dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sidoarjo di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo.
Hj Mujiati,salah satu perajin batik mengaku kunjungan Yayasan Batik Indonesia diharapkan mampu mendorong perkembangan perajin batik,khususnya di Sidoarjo.
"Kami akhirnya juga dapat masukan-masukan soal perkembangan batik di daerah lain,"cetus perajin batik yang tinggal di Kampung Batik Jetis,Jalan Diponegoro Jetis III/09 ini.
