Kamis, 2 Oktober 2025

Menkes Tak Bisa Jawab Pertanyaan Tentang Rokok

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan kritis yang diajukan kepada dirinya terkait rokok.

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-inlihat foto Menkes Tak Bisa Jawab Pertanyaan Tentang Rokok
Serambi Banda Aceh/BEDU SAINI (BDU)
Menteri Kesehatan dr Nafiah Mboi, Sp.A, MPH didampingi Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza Sa aduddin Djamal berbincang dengan pasien saat meninjau Posbindu Tidak Menular (PTM) di Gampong Alue Deah Teungoh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Rabu (25/7/2012). SERAMBI/BEDU SAINI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi  mengaku tidak bisa menjawab pertanyaan kritis yang diajukan kepada dirinya. Dia pun kebingungan menjawab pertanyaan tentang petugas kesehatan yang merokok.

"Kampanye anti rokok harus dimulai dari lingkungan bidang kesehatan. Tapi sanksi apa yang diberikan  kalau petugas kesehatan menjadi perokok? Jujur saya saya susah menjawabnya," tuturnya di Kemenkes, Selasa (11/9/2012).

Nasfiah mengaku tidak punya kewenangan apapun. "Dirinya tidak bisa memutasi ataupun memecat pegawai. Tapi mungkin petugas kesehatan harus dihantui siang tiap malam sampai kapok," tuturnya disambut tawa hadirin.

Pertanyaan lain yang susah dijawab dirinya adalah apakah Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)  akan menanggung masyarakat miskin yang terkena kanker atau stroke yang dipicu karena kebiasaan merokok.

"Pertanyaan itu muncul saat kunjungan ke Puskesmas di daerah.  Terus terang enggak tau jawabnya. Enggak tau. Satu pihak Jamkesmas merupakan hak orang miskin. Mengunakan uang sedikit untuk rokok juga  hak mereka.  Ini pertanyaan sulit," tuturnya.

Sebenarnya di beberapa negara negara, bisa dilakukan dengan  menuntut pabrik rokok untuk membiayai. Tapi perusahaan rokok bisa berkilah mereka telah menuliskan dampaknya," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved