Blog Tribunners
PROPTI Ke Perleloncoan
Tahun ajaran baru di tingkat perguruan tinggi sebentar lagi dimulai. Senin depan mahasiswa
TRIBUNNEWS.COM - Tahun ajaran baru di tingkat perguruan tinggi sebentar lagi dimulai. Senin depan mahasiswa baru dan mahasiswa lama akan kembali melakoni rutinitasnya seperti sedia kala.
Seminggu sebelum rutinitas tersebut ada fenomena tahunan yang biasa disebut Propti "program orientasi perguruan tinggi". program ini bertujuan untuk mengenalkan para mahasiswa baru tentang dunia kampus.
Biasanya di beberapa universitas acara ini dibagi menjadi dua sesi. sesi pertama adalah tiga hari awal yang digunakan untuk mengenalkan universitas secara umum, baik dari civitas akademikanya sampai kode etik dari universitas tersebut. Pada sesi pertama ini semua berjalan sebagaimana mestinya tanpa adanya "x".
Masuk ke sesi kedua yaitu dua hari terakhir masa propti. Dibagian ini mahasiswa di sebar ke fakultas masing-masing. Disinilah praktek yang menjurus ke perpeloncoan di mulai.
Jika di sesi pertama para mahasiswa baru ini hanya di tuntut untuk mengenakanpakaian rapi, sopan, dan bermartabat, maka hal yang cukup berbeda dapat dirasakan di sesi kedua ini. Komando sudah bukan berada di tangan panitia tingkat universitas. Biasanya dipegang oleh BEM masing-masing fakultas. Para mahasiswa baru nan lugu pun kemudian di haruskan menggunakan atribut yang sebenarnya kurang sesuai jika di sangkut pautkan dengan kurikulum serta kode etik.
Dengan berkedok sebagi uji mental mahasiswa ini harus membawa peralatan tidak lazim seperti: tas dari kresek/sak beras, topi dari bola, kaus kaki belang, dan lainnya bak orang yang aneh.
Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang tidak patuh? tentu saja hukum mahasiswa berlaku. Anda bisa menyimpulkan sendiri apa yang akan terjadi.
Praktik seperti ini sebenarnya sudah dilarang karena menjurus ke praktek perpeloncoan. Namun banyak yang beralibi jika tidak melaksanakan ritual sesi kedua ini maka rasanya kurang abdol.
Memang tidak semua universitas dan fakultas melakukan hal tersebut namun mayoritas di indonesia melakukannya. Meski tanpa tindak kekerasan apakah pantas calon mahasiswa yang notabene penerus generasi bangsa di ajari menjadi orang gila? (mean: dengan atribut orang gila).
TRIBUNNERS POPULER
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.