Pemprov Sulsel Bentuk Tim Kaji LHA PPATK
pihaknya telah membentuk tim tersendiri untuk mengkaji sejauh mana kedalaman data yang dimaksud.
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR,-- Laporan Hasil Anasilsa (LHA) Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Euangan (PPATK) yang mencap Provinsi Sulawesi Selatan sebagai provinsi terkorup diantara enam provinsi yang ada di Sulawesi tidak dipercayai begitu saja.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya telah membentuk tim tersendiri untuk mengkaji sejauh mana kedalaman data yang dimaksud. Sampai saat ini, ia mengaku belum menerimadata yang dimaksud.
Ia akan melibatkan berbagai pihak untuk mengkaji data yang dimaksud, termasuk kalangan akademisi untuk menjajaki laporan tersebut.
"Saya tidak dalam kapasitas membela diri, sampai sekarang saya belum lihat datanya. Sudah ada tim yang terbentuk untuk menjajaki apa yang dimaksud, seperti apa, dan sejauh mana kedalaman data yang mereka miliki, bisa saja kita libatkan pihak lain seperti kalangan akademisi," kata Syahrul, Kamis (30/8/2012).
Syahrul pun mengaku tidak akan menghalang-halangi pihak lain untuk menindak lanjuti jika memang ada penyimpangan seperti yang ada dalam laporan tersebut. Termasuk dari Komisi Pemberatasan Korupsi (Korupsi).
"Sudah empat tahun saya teriak-teriak soal ini (anti korupsi). Selain tim yang akan menyelidiki, KPK juga boleh turun karena dari dulu kalau soal korupsi saya tidak pernah dan tidak akan halang-halangi, silakan saja KPK turun mari kita jajaki sama-sama dimana ada korupsinya," ujar Syahrul.
Syahrul berharap, pemberitaan data LHP PPATK ini tidak berekses politis dengan tujuan untuk merugikan nama baik orang lain. Karena sampai saat ini belum ada data yang menunjukkan bahwa Sulsel terkorup.
"Tapi tolong, ini jangan berekses politis, jangan sampai ini berekses politik untuk merugikan kita punya nama baik. Kasihan kita ini yang sudah teriak-teriak dam bekerja setengah mati," lanjutnya. (adin syekhuddin)
Baca Juga :
- November Balikpapan Jadi Kota Tertib Ukur 5 menit lalu
- Warga Multatuli Pertanyakan Kesaksian MUI Medan 47 menit lalu
- PLN Solo Kehilangan 11 Juta Kwh Tiap Bulan 57 menit lalu